INFOEMITEN.COM – PT PP Presisi Tbk (IDX:PPRE), perusahaan yang bergerak di bidang jasa pertambangan dan konstruksi berbasis alat berat, memperoleh kontrak baru sebesar Rp5,2 triliun pada 2022.
Dengan mayoritas perolehan kontrak baru Non-PP Group sebesar 93 persen dan PP Group sebesar 7 persen.
Berdasarkan segmentasi lini bisnis perolehan kontrak baru Perseroan didominasi 2 lini bisnis utama.
Yaitu civil work 41 persen, pertambangan 55 persen, sedangkan sisanya sebesar 4 persen diperoleh dari lini bisnis pendukung.
Baca Juga:
“Mayoritas perolehan kontrak baru Non-PP Group kami dapatkan pada proyek jasa pertambangan maupun sipil,” kata Direktur Keuangan, Manrisk dan Legal PT PP Presisi Tbk. Arif Iswahyudi.
Baca artikel menarik lainnya di sini: Gabung dengan Partai Gerindra, Dedi Mulyadi Ungkap Jasa Hashim Djojohadikusumo untuk Purwakarta
“Yang meningkatkan positioning Perseroan menjadi main contractor dalam bidang pertambangan dan sipil,” imbuh Arif Iswahyudi, Kamis, 25 Mei 2023.
Perseroan juga mencatatkan kinerja perusahaan untuk Tahun Buku 2022 yang baik dan positif dengan revenue mencapai Rp3,6 triliun dari tahun 2021 Rp2,8 triliun.
Baca Juga:
Kondisi Keuangan Pemkot Cilegon Defisit, Pembayaran Honor Guru Madrasah Alami Keterlambatan
Para Mahasiswa Antusias dengan Program Beasiswa Full Sarjana dari Pemkot Cilegon
Atau meningkat sebesar 29,5 persen year on year (YoY), EBITDA juga meningkat sebesar 14 persen YoY dari Rp937 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp1,1 triliun pada tahun 2022.
Kemudian, Perseroan juga membukukan laba bersih sebesar Rp182miliar meningkat sebesar 24,6 persen dari tahun 2021 Rp146 miliar secara YoY.
Pemegang saham PPRE dalam RUPS Tahunan juga telah menyetujui penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2022 yang akan digunakan untuk Cadangan Wajib sebesar Rp5.037.582.72.
Dari dari dana Rp182 miliar, dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp100.751.654.542
Baca Juga:
Keputusan Indonesia Stop Impor Beras Picu Harga di Pasar Internasional Turun, Ini Penjelasan Bapanas
KKP Masih Lakukan Pendalaman Soal Pelaku Pemagaran Laut Banten Sepanjang 30,16 Km di 6 Kecamatan
Atau 5 persen dari laba bersih, serta Saldo Laba Ditahan sebesar Rp95.714.071.815,- atau 95 persen dari laba bersih.
“Pengembangan jasa pertambangan merupakan bagian strategi kami untuk mendapatkan recurring income dengan pendapatan kontrak untuk jangka waktu panjang.”
“Serta meningkatkan competitiveness maupun positioning Perseroan sebagai main contractor pada jasa pertambangan dan konstruksi”, kata Arif.***