INFOEMITEN.COM – Para anggota Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia (PROPAMI), Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), dan Lembaga Sertifikasi Profesi – Pasar Modal (LSP PM) terus mengasah pengetahuan dan pengalaman mereka dalam momen penting melalui kegiatan capacity building yang berlangsung di Singapura dan Malaysia (25/8/23).
Kegiatan hari kedua dimulai dengan Seminar yang menitikberatkan pada manajemen risiko, analisis efek, dan analisis teknikal.
Tiga sesi seminar dipimpin oleh narasumber berpengalaman, seperti DR. Embun Prowanta yang membahas manajemen risiko dengan fokus pada Environmental, Social, and Governance (ESG).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
ESG adalah pendekatan pembangunan, investasi, dan bisnis yang berkelanjutan, mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola.
DR (Cand) Edwin Sebayang membahas analisis fundamental yang penting, disusul oleh M. Alfatih yang menjelaskan analisis teknikal di tengah kondisi pasar yang stagnan di tahun politik.
Haryajid Ramelan, Ketua LSP PM, menyatakan bahwa Seminar ini dapat diakui sebagai kredit poin untuk perpanjangan sertifikasi (RCC) dalam bidang Analis Efek (RSA dan CSA), Manajemen Risiko (CRA dan CRP), serta Analisis Teknikal dengan gelar profesi RTA dan CTA.
Seminar ini juga menjadi panggung penting untuk memahami pentingnya RCC bagi pemegang sertifikasi.
Baca Juga:
Program Partisipasi Desa PT Sumbawa Timur Mining Raih CSR & PDB Awards 2025
Konsisten Dukung UMKM, BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial ESG
NS. Aji Martono Tegaskan Pembenahan Berkelanjutan untuk PROPAMI
NS Aji Martono, mengungkapkan kebanggaan dan apresiasinya terhadap upaya kolaboratif yang telah dijalankan.
Ia menyatakan bahwa inisiatif seperti ini adalah langkah krusial dalam mempersiapkan para pelaku pasar modal menghadapi perubahan yang semakin kompleks dalam dunia keuangan.
Aji menggarisbawahi pentingnya pemahaman mendalam terhadap berbagai aspek pasar modal, termasuk manajemen risiko, analisis efek, dan teknikal analis, serta bagaimana sertifikasi menjadi landasan penting bagi profesi dalam menghadapi tantangan masa depan.
Ketua PROPAMI juga mengapresiasi kunjungan ke Bursa Malaysia dan Universitas Kebangsaan Malaysia sebagai langkah untuk memperdalam wawasan dan memperkuat koneksi antara dunia akademis dan industri keuangan, menciptakan sinergi yang dapat membawa industri pasar modal Indonesia menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
Baca Juga:
BRI Luncurkan RTT Medan, Perkuat Layanan Treasury di Sumatra
Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Jaga Tukad Badung Bali
Digitalisasi BRI Dominasi Transaksi, Bank Konvensional Kian Menciut
Peserta didorong untuk memahami standar kompetensi yang dibutuhkan oleh para profesional di sektor ini dan bagaimana sertifikasi dapat menjadi dasar yang kokoh untuk meraih sukses dalam pasar modal dan industri keuangan.
Usai seminar, peserta melanjutkan dengan kunjungan ke Bursa Malaysia, peluang berharga untuk lebih memahami bagaimana perusahaan yang terdaftar di Bursa Malaysia beroperasi dan dicatat di bursa, serta pemahaman tentang regulasi di Malaysia.
Kunjungan ini membuka pintu untuk pemahaman mendalam tentang operasional, strategi bisnis, dan tantangan dalam industri pasar modal secara regional, membekali mereka untuk beroperasi di pasar modal yang dinamis.
Kunjungan ke Bursa Malaysia disambut hangat oleh pemangku kepentingan, dengan pihak bursa Malaysia mempresentasikan aktivitasnya kepada peserta.
Kegiatan ini juga menjadi ajang diskusi akrab antara peserta, para ahli, dan praktisi mengenai perkembangan terkini dalam pasar modal.
Sinergi antara pelaku pasar modal dari Indonesia dan Malaysia menjadi sorotan, menggarisbawahi pentingnya kerja sama di tingkat regional.
Baca Juga:
Kisah Kopi Toejoean: Naik Kelas Berkat LinkUMKM dan BRI
Hari Tani, BRI Perkuat Dukungan untuk Sektor Pertanian
Kisah AgenBRILink LQQ: Ciptakan Lapangan Kerja dan Permudah Transaksi
Rangkaian aktivitas pada hari kedua memberikan nilai tambah yang besar bagi peserta capacity building.
Dari seminar yang mendalam hingga kunjungan ke Bursa Malaysia, diharapkan pemahaman dan wawasan tentang dinamika dan kompleksitas pasar modal semakin mendalam.
Ini akan mempersiapkan para pelaku pasar modal untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan yang semakin kompleks dengan lebih percaya diri.
Kegiatan Capacity Building yang digagas oleh LSP Pasar Modal bersama AAEI dan PROPAMI akan berakhir besok, 26 Agustus 2023, dengan kunjungan ke Universitas terkemuka di Malaysia.
Kunjungan ini diharapkan memperkuat hubungan antara dunia akademis dan industri keuangan, khususnya industri pasar modal.
Para peserta diharapkan dapat berdiskusi dengan akademisi mengenai perkembangan terbaru di pasar modal dan pentingnya sinergi antara pendidikan dan praktik profesional di lapangan untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan yang semakin kompleks dalam industri pasar modal.