Emiten Daerah, Ambisi Nasional

PGUN membuktikan perusahaan dari pinggiran pun bisa jadi kekuatan baru pasar modal nasional.

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 28 Juli 2025 - 14:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perkebunan sawit PGUN di Kalimantan Selatan, pusat produksi utama yang menopang lonjakan laba semester I 2025. (Dok. pradiksi.co.id)

Perkebunan sawit PGUN di Kalimantan Selatan, pusat produksi utama yang menopang lonjakan laba semester I 2025. (Dok. pradiksi.co.id)

DALAM sepekan terakhir, saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (kode saham: PGUN) bergerak liar.

Lonjakan harga disertai rumor panas: aksi buyback saham dalam jumlah besar, serta potensi right issue tertutup yang bakal melibatkan mitra strategis asing.

Beberapa broker menyebut internal perusahaan telah menggelar rapat koordinasi intensif.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seorang sumber internal yang tak mau disebutkan namanya mengatakan: “Sudah ada pendekatan dari perusahaan logistik besar berbasis di Singapura.”

Jika benar, ini bisa mengubah wajah PGUN dari sekadar emiten sawit menjadi pemain logistik agro yang terintegrasi secara vertikal.

Investor patut waspada—atau justru bersiap ambil posisi lebih awal.

Ekspansi Diam-diam ke Hilir: PGUN Tidak Lagi Sekadar Jual Sawit

Meski dikenal sebagai produsen CPO dan tandan buah segar, PGUN perlahan bergerak ke sektor hilir.

Langkah awal terlihat dari pembentukan entitas baru di Kalimantan Selatan yang fokus pada produksi oleokimia—produk turunan sawit bernilai tambah tinggi.

Dalam presentasi publik Mei lalu, direksi mengisyaratkan rencana pembangunan mini-refinery senilai Rp 120 miliar.

Namun, dalam laporan keuangan belum tercatat detail proyek tersebut.

Menurut analis dari Trimegah Sekuritas, langkah ini bisa mengerek margin kotor dari 24% menjadi 32% dalam dua tahun ke depan.

PGUN juga tengah menjajaki kemitraan logistik darat-laut dengan perusahaan pelayaran domestik, memungkinkan efisiensi distribusi produk sawit ke wilayah Indonesia timur.

Ekspansi ini diam-diam tapi berdampak besar, dan belum sepenuhnya terserap pasar.

Siapa Pemilik Sesungguhnya di Balik Pradiksi Gunatama?

PGUN dikendalikan oleh duo muda dari keluarga konglomerat Kalimantan: Liana Saputri dan Jhony Saputra, anak kandung dari pengusaha flamboyan Haji Isam (nama asli: Andi Syamsudin Arsyad).

Meski nama besar sang ayah lebih dikenal di industri batu bara lewat PT Jhonlin Group, kiprah anak-anaknya di sektor sawit mulai mengakar.

Liana menjabat sebagai Komisaris Utama, sedangkan Jhony mengisi posisi Direksi sejak 2020.

Kepemimpinan Liana dan Jhony membuat PGUN menjadi emiten keluarga yang terstruktur rapi secara tata kelola dan minim utang.

Saat ini, PGUN dimiliki mayoritas oleh PT Araya Agro Lestari (80,11%), yang terafiliasi langsung dengan keluarga Haji Isam.

Sisanya dimiliki publik, termasuk investor ritel yang baru masuk sejak lonjakan laba diumumkan.

Posisi PGUN dalam Industri: Pendatang Baru yang Makin Mendekati Papan Atas

Industri sawit Indonesia dikuasai oleh raksasa seperti Astra Agro Lestari (AALI), London Sumatra (LSIP), dan SIMP Group.

Namun, PGUN mencuat sebagai mid-size player dengan agresivitas ekspansi yang jarang dilihat dari emiten sekelasnya.

Total lahan yang dikelola mencapai 17.000 hektare, sebagian besar berada di Kalimantan Selatan, dengan tingkat produktivitas yang menyaingi pemain besar.

PGUN mencatatkan penjualan bersih Rp 385,17 miliar di semester I-2025, naik 48,9% dibanding periode sama tahun lalu.

Laba bersih tercatat Rp 83,53 miliar, melesat 690% dibanding Rp 10,57 miliar pada semester I-2024.

Rasio utang terhadap ekuitas (DER) hanya 0,34x—salah satu yang terendah di antara emiten sawit.

Kinerja ini menunjukkan bahwa PGUN bukan lagi “anak baru”, tapi calon kekuatan baru di industri.

Asal-usul PGUN: Dari Pinggiran Kalimantan ke Papan Bursa Jakarta

PT Pradiksi Gunatama Tbk didirikan pada 19 Oktober 2003, dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 29 Juni 2020, dengan kode saham PGUN.

Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, pengolahan CPO, dan distribusi produk sawit.

Unit produksi utama berada di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Dalam Laporan Tahunan 2024, perusahaan menegaskan visinya menjadi salah satu produsen kelapa sawit dengan efisiensi operasional tertinggi di Asia Tenggara.

Perusahaan juga merilis Laporan Keberlanjutan 2024 yang memuat program konservasi hutan dan pelibatan masyarakat adat, meskipun beberapa LSM masih meminta verifikasi independen.

Saat ini, PGUN fokus pada efisiensi operasional, peningkatan output per hektare, serta ekspansi ke sektor hilir dan distribusi terintegrasi.

15 Pemegang Saham Terbesar Pradiksi Gunatama Tbk (per Juni 2025)

1. PT Araya Agro Lestari – 80,11%
2. PT Citra Agro Nusantara – 4,83%
3. Bank of Singapore (Custodian) – 2,10%
4. PT Jhonlin Group (afiliasi) – 1,76%
5. PT Jhonlin Agro Mandiri – 1,10%

6. Andi Syamsudin Arsyad – 0,65%
7. Liana Saputri – 0,54%
8. Jhony Saputra – 0,50%
9. PT Mirae Asset Sekuritas (Rek Nasabah) – 0,44%
10. PT Mandiri Sekuritas (Rek Nasabah) – 0,42%

11. Muhammad Khairul – 0,31%
12. PT BNI Sekuritas (Rek Dana Saham) – 0,30%
13. JP Morgan Chase (Custodian) – 0,25%
14. PT Batulicin Agro Sentosa – 0,20%
15. Publik lainnya (<0,2%) – 6,49%.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Panganpost.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Infoseru.com dan Poinnews.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Jatengraya.com dan Hallobandung.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Dari 82,3 ke 65,4, CSA Index September 2025 Alami Penurunan Tajam
BBCA Terperosok ke Rp7.950, Publik Masih Trauma Isu Bailout Lama
Kinerja Solid, BRI Bukukan Laba Rp 26,53 Triliun di Semester I 2025
Polemik Akuisisi BCA dan Bantahan Rosan: Menakar Arah Danantara Indonesia
Alarm BEI Bunyi! 103 Perusahaan Terkena Teguran Keras Investor Wajib Tahu
Pendapatan BUMI Naik Berkat Emas, Laba Bersih Turun Drastis dan Saham Masih Diminati
Regulasi Baru OJK Tekankan Pentingnya Internal Control di Pasar Modal Indonesia
GoTo Kunci Status ESG Terbaik Asia, Fokus Buyback dan Laba Positif Tahun Ini

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 22:01 WIB

Dari 82,3 ke 65,4, CSA Index September 2025 Alami Penurunan Tajam

Selasa, 2 September 2025 - 07:29 WIB

BBCA Terperosok ke Rp7.950, Publik Masih Trauma Isu Bailout Lama

Kamis, 21 Agustus 2025 - 16:35 WIB

Kinerja Solid, BRI Bukukan Laba Rp 26,53 Triliun di Semester I 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 - 08:37 WIB

Polemik Akuisisi BCA dan Bantahan Rosan: Menakar Arah Danantara Indonesia

Rabu, 20 Agustus 2025 - 10:05 WIB

Alarm BEI Bunyi! 103 Perusahaan Terkena Teguran Keras Investor Wajib Tahu

Berita Terbaru