Cinema XXI Ganti Direktur Utama Perseroan dan Bagikan Dividen Sebesar Rp666,75 Miliar atau Rp8/Saham

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 4 April 2024 - 20:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cinema XXI Lippo Plaza Kramat Jati, Jakarta Timur. (Dok. Lippocikarang.co.id)

Cinema XXI Lippo Plaza Kramat Jati, Jakarta Timur. (Dok. Lippocikarang.co.id)

HARIANINVESTOR.COM – Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI)  menyetujui usulan perubahan susunan pengurus perseroan.

Dengan mengangkat Suryo Suherman untuk menggantikan Hans Gunadi sebagai Direktur Utama.

Rapat juga sepakat untuk mengangkat Ongki Wanadjati Dana sebagai Pelaksana Tugas Komisaris Utama menggantikan Suryo Suherman.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Perseroan menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kontribusi dan dedikasi Ir. Hans Gunadi M.Sc. dan Suryo Suherman selama melaksanakan masa jabatannya,” ujar Rudy.

Adapun susunan pengurus perseroan menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris

1.Pelaksana Tugas Komisaris Utama/ Komisaris Independen : Ongki Wanadjati Dana

2. Komisaris : Melia Suherman
3. Komisaris : Harris Lasmana
4. Komisaris : Sacheen Harris Lasmana

5. Komisaris Independen : Mohammad Noor Rachman Soejoeti

Dewan Direksi

1. Direktur Utama : Suryo Suherman
2. Direktur : Arif Suherman

3. Direktur : Dody Suhartono
4. Direktur : Tri Rudy Anitio

Sepanjang tahun 2023, Cinema XXI membukukan pendapatan sebesar Rp5,2 triliun dengan perolehan EBITDA sebesar Rp1,7 triliun.

Adapun total pendapatan Cinema XXI sepanjang 2023 terutama berasal dari kontribusi penjualan tiket bioskop sebesar 60 persen dan produk makanan dan minuman sebesar 35,4 persen.

Cinema XXI menyiapkan belanja modal tahun 2024 sekitar Rp775 miliar untuk ekspansi bisnis.

Terrmasuk pembangunan bioskop dan penambahan sekitar 100 layar yang tersebar di berbagai kota/kabupaten di Indonesia pada tahun 2024.

“Strategi Cinema XXI akan berfokus pada pengelolaan aset dan liabilitas yang lebih produktif.”

“Pengembangan bisnis F&B yang lebih bervariasi, dan implementasi prinsip-prinsip ESG dalam berbagai lini usaha.”

“Untuk mewujudkan komitmen kami dalam meningkatkan nilai tambah secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Rapat juga sepakat akan membagikan dividen sebesar Rp666,75 miliar atau sebesar Rp8 per saham.

Nilai dividen tersebut setara dengan 97 persen dari laba bersih perseroan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp687,8 miliar.

“Pembagian dividen tahun buku 2023 ini merupakan bagian dari komitmen kami kepada para pemegang saham.”

“Setelah Perseroan sukses melaksanakan Initial Public Offering (IPO) di tahun 2023 lalu,” Direktur Keuangan Cinema XXI Tri Rudy Anitio dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (3/4/2024).

RUPST yang digelar Selasa (2/4/2024) itu juga melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) perseroan.

IPO dilaksanakan berdasarkan pernyataan efektif pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Juli 2023.

Melalui penawaran umum tersebut, Cinema XXI memperoleh dana sebesar Rp2,25 triliun dengan hasil bersih sebesar Rp2,17 triliun setelah dikurangi biaya penawaran umum.

Hingga akhir Desember 2023, Cinema XXI telah merealisasikan penggunaan dana hasil IPO sebesar Rp1,13 triliun.

Dengan demikian, Cinema XXI masih mengantongi sisa dana hasil IPO sebesar Rp1,05 triliun.

“Kinerja kami sepanjang tcahun 2023 juga menunjukkan kemampuan Perseroan.”

“Dalam mengoptimalkan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk memperkuat fundamental dan menjaga keberlanjutan bisnis Cinema XXI dalam jangka panjang,” tutur Rudy.***

Berita Terkait

Dari 82,3 ke 65,4, CSA Index September 2025 Alami Penurunan Tajam
BBCA Terperosok ke Rp7.950, Publik Masih Trauma Isu Bailout Lama
Kinerja Solid, BRI Bukukan Laba Rp 26,53 Triliun di Semester I 2025
Polemik Akuisisi BCA dan Bantahan Rosan: Menakar Arah Danantara Indonesia
Alarm BEI Bunyi! 103 Perusahaan Terkena Teguran Keras Investor Wajib Tahu
Pendapatan BUMI Naik Berkat Emas, Laba Bersih Turun Drastis dan Saham Masih Diminati
Regulasi Baru OJK Tekankan Pentingnya Internal Control di Pasar Modal Indonesia
GoTo Kunci Status ESG Terbaik Asia, Fokus Buyback dan Laba Positif Tahun Ini

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 22:01 WIB

Dari 82,3 ke 65,4, CSA Index September 2025 Alami Penurunan Tajam

Selasa, 2 September 2025 - 07:29 WIB

BBCA Terperosok ke Rp7.950, Publik Masih Trauma Isu Bailout Lama

Kamis, 21 Agustus 2025 - 16:35 WIB

Kinerja Solid, BRI Bukukan Laba Rp 26,53 Triliun di Semester I 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 - 08:37 WIB

Polemik Akuisisi BCA dan Bantahan Rosan: Menakar Arah Danantara Indonesia

Rabu, 20 Agustus 2025 - 10:05 WIB

Alarm BEI Bunyi! 103 Perusahaan Terkena Teguran Keras Investor Wajib Tahu

Berita Terbaru