INFOEMITEN.COM – Banjir masih merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, hingga hari ini, 4 Januari 2024.
Lebih dari 13 ribu warga di 11 kecamatan terdampak kejadian yang terjadi sejak Sabtu lalu, 30 Desember 2023.
Pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci menyebutkan genangan akibat banjir masih terjadi di beberapa titik.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kerinci Dedi Andrizal, namun demikian banjir berangsur surut.
Baca Juga:
Total dari 11 kecamatan yang terdampak sebelumnya kini hanya menyisakan 4 kecamatan yang masih terendam.
Lihat konten video lainnya, di sini: VIDEO: Sebanyak 331 Pasien RSUD Sumedang Dievakuasi Sementara, Dampak Gempabumi M 4.8 Sumedang, Jabar
“Alhamdulillah banjir tidak meluas bahkan sudah mulai surut di mana dari 11 kecamatan sekarang tinggal empat kecamatan,” kata Dedi saat dihubungi, Kamis, 4 Januari 2024.
Demikian keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sebagaimana dilansir media Haisumatera.com
Baca Juga:
Temui Para Pimpinan Negara, Prabowo Subianto Lakukan Kunjungan Kerja Beruntun 5 Negara dalam 3 Hari
Selain banjir Dedi mengatakan, titik longsor yang terjadi di wilayahnya juga sudah tertangani.
Warga sudah dapat mengakses jalan yang sebelumnya tertutup material longsor.
Termasuk jembatan penghubung lintas Kerinci-Jambi yang rusak berat.
“Longsor seluruh titik yang diinformasikan ke satgas sudah ditangani semua.”
Baca Juga:
Naik Maung Tangguh Besutan Prabowo Subianto, Inilah Momen Paus Fransiskus Keliling Sapa Umat
Dipresiasi Banyak Negara, Pernyataan Prabowo Subianto yang akan Jadi Pemimpin Pemberantasan Narkoba
“Tapi memang karena adanya keterbatasan alat dan titik longsornya lumayan banyak serta terjadi secara berulang, memang ada yang terlambat (ditangani).”
“Tapi hari ini Alhamdulillah semua sudah tertangani dan (jalan) sudah bisa dilalui,” terang Dedi.
Menyusul kejadian bencana banjir dan tanah longsor, pemerintah daerah setempat menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor di Kabupaten Kerinci hingga 7 Januari 2024.
Meskipun sudah mulai surut, BPBD setempat masih bersiaga terhadap potensi bencana susulan mengingat cuaca yang masih dinamis di wilayah Kerinci.
Untuk saat ini, tim BPBD Kabupaten Kerinci, kata Dedi masih akan fokus mendistribusikan logistik bantuan.
Kepada masyarakat terdampak menyusul surutnya banjir di beberapa wilayah.
Di samping itu, dapur umum yang didirikan oleh tim gabungan masih diaktifkan terutama di desa-desa yang masih terdampak banjir parah.
“Untuk hari ini, jadi kita fokusnya memang untuk mengirimkan logistik ke masyarakat yang terdampak banjir”.
“Hari ini sudah mulai mendistribusikan bantuan-bantuan yang kita dapat, kemudian untuk bantuan tanggap darurat sudah kita lakukan.”
“Jadi saat ini Satgas membuatkan dapur umum di beberapa titik di kecamatan yang terdampak luar biasa dan itu ada dua kecamatan,” ujarnya.
Ia pun berharap agar penanganan darurat banjir dan longsor dapat berjalan optimal meskipun menemui sejumlah kendala, salah satunya ketersediaan peralatan dan bantuan.
“Kami perlu menyampaikan permohonan kami di BPBD Kabupaten Kerinci kekurangan peralatan untuk melakukan penanganan bencana”.
“Mohon bisa dibantu peralatan seperti perahu karet, pompa air, dan mobil komando,” ungkapnya.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Sementara itu, laporan harian Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat banjir merendam 3.588 unit rumah.
Dari total rumah terdampak, sebanyak 26 unit rumah mengalami rusak berat, 49 rusak sedang dan 27 rusak ringan.
Insiden ini juga mengakibatkan tiga unit jembatan rusak berat.
Pusdalops BNPB melaporkan banjir ini berdampak pada 13.626 warga dan dua warga meninggal dunia akibat terseret banjir.
Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Kerinci ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi hingga debit air Sungai Batang Merao meluap pada akhir tahun lalu.***