INFOEMITEN.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sinyal akan merelaksasi pembekuan anggaran atau automatic adjustment (AA) dari kementerian/lembaga (K/L).
Sebelumnya, pemerintah membekukan anggaran K/L sebesar Rp50,14 triliun untuk tahun 2024 melalui kebijakan automatic adjustment.
Namun, ia memberikan catatan bahwa relaksasi tersebut akan diterapkan dengan selektif mempertimbangkan kondisi keuangan negara.
“Ada catatan automatic adjustment akan direlaksasi, tetap dilakukan secara selektif dan tentu melihat kondisi keuangan negara.”
Baca Juga:
Kebijakan Moneter Global Akomodatif, CSA Index Oktober 2024 Naik ke 76,09 Didukung Optimisme IHSG
“Saya rasa ini sangat sesuai dengan apa yang menjadi pegangan kami Bendahara Negara dalam mengelola keuangan negara,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyampaikan hal itu dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) di Jakarta, Selasa (9/7/2024)
Sri Mulyani menegaskan bahwa relaksasi AA harus dilaksanakan dengan kehati-hatian yang tinggi.
Kendati demikian, Menkeu tidak menyebut berapa besar anggaran K/L yang akan dilepas.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Minta Cek Lebih Lanjut, Tanggapan Soal Deflasi yang Terjadi 5 Bulan Berturut-turut
Hari Kesaktian Pancasila, Sudaryono: Maksimalkan Pelayanan Terhadap Petani dengan Sepenuh Hati
Relaksasi Automatic Adjustment Dilkukan Jika Ada Kegiatan yang Mendesak
Sri Mulyani menekankan bahwa relaksasi akan dilakukan jika terdapat kegiatan yang mendesak.
“Nanti kalau biasanya sesuai dengan praktik sebelumnya, kalau ada hal yang mendesak, penting.”
“Bisa saja automatic adjustment itu dibuka di dalam rangka untuk membiayai kegiatan yang prioritas nasional dan betul-betul penting dan mendesak.”
Baca Juga:
“Tapi tadi disebutkan harus selektif dan sesuai kondisi keuangan negara berarti nanti kita lihat, tidak akan mempengaruhi keseluruhan outlook dari defisit,” ujarnya.
Adapun sebelumnya pemerintah membekukan anggaran K/L sebesar Rp50,14 triliun untuk tahun 2024 melalui kebijakan automatic adjustment yang diterapkan sejak awal tahun
Dijelaskan bahwa automatic adjustment dilakukan sebesar 5 persen dengan tujuan untuk mengelola APBN secara fleksibel.
Serta menambah daya tahan APBN, di tengah kondisi ketidakpastian perekonomian global saat ini.
Automatic Adjusment Pernah Dibuka Saat Harga Minyak Goreng Bergejolak
Sri Mulyani menyebutkan automatic adjustment merupakan langkah yang diambil guna mengantisipasi kondisi di luar dugaan yang harus menjadi prioritas negara.
“Ini adalah mekanisme anggaran di mana kami menyampaikan kepada seluruh K/L untuk mencadangkan 5 persen, kalau sampai ada sesuatu yang bergerak,” kata Sri Mulyani, Rabu (14/2/2024).
Bendahara Negara itu mengatakan langkah tersebut telah dilakukan sejak 2022.
Saat itu, negara menghadapi gejolak harga komoditas yang menyebabkan harga minyak goreng naik.
Sehingga perlu adanya dukungan fiskal untuk menekan efek dari situasi tersebut.
Sementara pada 2023, dilakukan prioritas baru untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak.
“Jadi, kalau dianggap ada prioritas baru, maka kami meminta seluruh K/L untuk mencadangkan 5 persen,” ujarnya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Infotelko.com
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Teksnews.com dan Hariankarawang.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.