INFOEMITEN.COM – PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 47,22% dari Rp 55,18 miliar menjadi Rp 81,24 miliar pada 2022.
Meski laba usaha perseroan turun dari Rp 1,12 triliun menjadi Rp 1,06 triliun.
Lonjakan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan perseroan menjadi Rp 13,54 triliun, dibandingkan raihan tahun 2021 sebanyak Rp 11,53 triliun.
Peningkatan laba bersih juga didukung atas peningkatan laba ventura bersama dari Rp 361,81 miliar menjadi Rp 423,39 miliar.
Baca Juga:
Kebijakan Moneter Global Akomodatif, CSA Index Oktober 2024 Naik ke 76,09 Didukung Optimisme IHSG
Penurunan beban keuangan dan beban lainnya.
ADHI sebelumnya telah menerima pembayaran proyek Rp 24 triliun dari kontrak LRT Jabodebek dan jalan tol Sigli-Banda Aceh.
Sampai akhir tahun ini, perseroan menargetkan mendapatkan tambahan pembayaran proyek Rp 7 triliun.
BUMN karya itu sudah menerima pembayaran proyek LRT Jabodebek sebesar Rp 17 triliun dari total Rp 23,3 triliun.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Minta Cek Lebih Lanjut, Tanggapan Soal Deflasi yang Terjadi 5 Bulan Berturut-turut
Hari Kesaktian Pancasila, Sudaryono: Maksimalkan Pelayanan Terhadap Petani dengan Sepenuh Hati
Adapun sisanya Rp 6 triliun akan diterima perseroan saat serah terima pada April 2023.
Selanjutnya, proyek LRT diharapkan dapat beroperasi pada Juni tahun 2023, setelah mendapat keputusan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).***