INFOEMITEN.COM – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan bisnis pembiayaan emas dapat tumbuh sebesar 30 persen di tahun 2024.
Tahun 2024, BSI telah menyiapkan beberapa strategi untuk meningkatkan bisnis emas terhadap pembiayaan.
Strategi itu salah satunya memfasilitasi layanan emas di lebih dari 1.000 outlet BSI seluruh Indonesia.
Selain itu, BSI juga menyiapkan layanan digital melalui BSI Mobile untuk cicil emas, tabung emas dan gadai emas.
Baca Juga:
Perkebunan Sawit Terluas di Dunia, PTPN IV PalmCo Perkuat Ketahanan Pangan dan Energi Nasional
Bangun Stabilitas Jagung dan Perunggasan, Badan Pangan Nasional Apresiasi Sinergi Stakeholder
Produk cicil emas memiliki margin yang kompetitif serta cicilan ringan yang dapat diangsur hingga jangka waktu maksimal 5 tahun.
Direktur Sales & Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anton Sukarna melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (20/2024).
Mayoritas segmen nasabah yang memiliki emas di BSI berasal dari kalangan pegawai.
Mereka cenderung bisa mengatur cash flow untuk pembelian emas maupun cicil emas sesuai dengan pendapatan per bulan.
Baca Juga:
Dr. Hj. Ida Fauziyah Hadiri HUT BNSP ke-19: Pentingnya Digitalisasi dalam Sertifikasi Disorot
Mark Up Harga Beras Impor Picu Kenaikan Harga Pangan, Aparat Penegak Hukum Diminta Bertindak Cepat
Wamentan Sudaryono di Hari Pertama Masuk Kerja Siap Dukung Penuh Swasembada Pangan
Anton mencatat, saat ini total kontribusi bisnis emas terhadap pembiayaan konsumer BSI sebanyak 6 persen.
Saat ini BSI mencatat bisnis pembiayaan emas tumbuh 27,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) hingga Februari 2024.
“Per Februari 2024, realisasi angka bisnis pembiayaan emas BSI mencapai Rp3,76 triliun,” kata Anton Sukarna.***