PT Jasa Marga Tbk Telah Beli Kembali Reksa Dana Penyertaan Terbatas Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 8 Mei 2024 - 20:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus (X.com/   @OFFICIAL_JSMR)

Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus (X.com/ @OFFICIAL_JSMR)

INFOEMITEN.COM –  PT Jasa Marga Tbk pada Juli 2023 melakukan eksekusi pembelian kembali Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa (MIET).

Pada PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) melalui akuisisi saham PT Lintas Marga Jawa oleh PT Jasamarga Transjawa.

Tujuannya dalam rangka mengoptimalkan portofolio bisnis perseroan.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain pembelian kembali RDPT MIET, pada Oktober 2022, Jasa Marga juga telah melakukan divestasi Jalan Layang MBZ yang dikelola oleh PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) juga melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp6,8 triliun.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 di Jakarta, Rabu (8/5/2024)

Dikutip dari keterangan tertulisnya, Jasa Marga melaporkan pendapatan inti (core profit) sebesar Rp2,7 triliun dan laba bersih Rp6,8 triliun.

Di mana sebesar Rp4,1 triliun berasal dari kombinasi bisnis atas aksi korporasi yang dilakukan perseroan.

EBITDA perseroan mencapai Rp9,9 triliun atau tumbuh sebesar 14,2 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Di sepanjang tahun 2023, Jasa Marga mencatat volume lalu lintas harian rata-rata di Jalan Tol Jasa Marga Group mencapai 3,5 juta kendaraan, meningkat 5,3 persen dari 2022.

RUPST 2023 Jasa Marga juga memutuskan membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp274,8 miliar.

Setara dengan 10 persen dari pendapatan inti atau 4 persen dari laba bersih diatribusikan ke induk.

Pemerintah sebagai pemegang 70 persen saham Jasa Marga akan mendapatkan dividen Rp192,4 miliar.

Sedangkan pemegang saham publik sebesar 30 persen akan mendapatkan Rp82,4 miliar.

Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus mengatakan pemberian dividen tahun buku 2023 dilakukan dengan skenario moderat.

Karena mempertimbangkan ketidakpastian ekonomi dan situasi global, serta kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia pada 2024.

“Besaran dividen per lembar yang diperoleh pemegang saham adalah sekitar Rp37,86353.”

“Sementara itu, sisa laba bersih tahun 2023 perseroan dialokasikan sebagai laba ditahan yang akan digunakan sebagai cadangan lain,” kata Nixon.***

Berita Terkait

BBCA Terperosok ke Rp7.950, Publik Masih Trauma Isu Bailout Lama
Kinerja Solid, BRI Bukukan Laba Rp 26,53 Triliun di Semester I 2025
Polemik Akuisisi BCA dan Bantahan Rosan: Menakar Arah Danantara Indonesia
Alarm BEI Bunyi! 103 Perusahaan Terkena Teguran Keras Investor Wajib Tahu
Pendapatan BUMI Naik Berkat Emas, Laba Bersih Turun Drastis dan Saham Masih Diminati
Regulasi Baru OJK Tekankan Pentingnya Internal Control di Pasar Modal Indonesia
GoTo Kunci Status ESG Terbaik Asia, Fokus Buyback dan Laba Positif Tahun Ini
Hillcon Equity Lepas Saham di Harga Premium, Investor Soroti Strategi Baru

Berita Terkait

Selasa, 2 September 2025 - 07:29 WIB

BBCA Terperosok ke Rp7.950, Publik Masih Trauma Isu Bailout Lama

Kamis, 21 Agustus 2025 - 16:35 WIB

Kinerja Solid, BRI Bukukan Laba Rp 26,53 Triliun di Semester I 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 - 08:37 WIB

Polemik Akuisisi BCA dan Bantahan Rosan: Menakar Arah Danantara Indonesia

Rabu, 20 Agustus 2025 - 10:05 WIB

Alarm BEI Bunyi! 103 Perusahaan Terkena Teguran Keras Investor Wajib Tahu

Selasa, 19 Agustus 2025 - 09:49 WIB

Pendapatan BUMI Naik Berkat Emas, Laba Bersih Turun Drastis dan Saham Masih Diminati

Berita Terbaru