PT Midi Utama Indonesia Tbk akan Lakukan Penambahan Modal dengan Rights Issue Saham Baru

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 18 Maret 2023 - 07:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). (Dok. Smartcity.gowakab.go.id)

PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). (Dok. Smartcity.gowakab.go.id)

INFOEMITEN.COM – PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 4.611.764.800 saham baru atau 13,79%. Nilai nominalnya Rp 10 per saham.

“Harga pelaksanaan akan ditentukan kemudian,” tulis manajemen MIDI dalam keterangannya Jumat 17 Maret 2023.

Setiap pemegang 625 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan pada tanggal 8 Mei 2023 pukul 16.00 WIB berhak atas 100 HMETD.

Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

Jika saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham perseroan atau pemegang HMETD, sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya.

Menurut manajemen MIDI, dalam PMHMETD I ini tidak terdapat pembeli siaga.

Dengan demikian, apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa HMETD yang tidak dilaksanakan, maka saham-saham terhadap atas seluruh HMETD yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan saham dari portepel.

Dari jadwal sementara yang dirilis, tanggal efektif pernyataan pendaftaran akan jatuh pada 19 April 2023. Sementara periode perdagangan HMETD diperkirakan pada 10-19 Mei.

Adapun pada perdagangan sesi I tanggal 17 Maret, saham MIDI melesat 9,71% menjadi Rp 384. Sebelumnya, MIDI telah menggelar aksi stock split dengan rasio 1:10.***

Berita Terkait

25 Perusahaan Besar dengan Aset di atas Rp250 Miliar dalam Antrean IPO, Termasuk Perusahaan Kesehatan
PT Timah Tbk Buyback Semua MTN I 2022 Sebesar Rp391,25 Miliar untuk Kurangi Beban Bunga
KPK Mulai Sidik Kasus Dugaan Korupsi di Lingkungan Bank BJB, Soal Tersangka Jadi Kewenangan Penyidik
Investor Pertimbangkan Sektor Keuangan & Energi Sebagai Motor Utama IHSG di Tengah Pasar yang Tidak Stabil
Laba Bersih Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mencapai Rp55,8 Trilliun, Naik 1,31 Persen
PT Bukalapak Perkuat Posisi Bmoney Sebagai Pemimpin Bisnis dalam Industri Investasi Digital bagi Investor
Pihak PT GoTo Gojek Tokopedia Beri Tanggapan Resmi Terkait Kabar akan Diakuisisi oleh Grab Holdings Ltd
PT Indonesia Infrastructure Finance Raih AAA(idn) Versi Fitch Ratings, Biayai Infrastruktur hingga Rp42,5 Triliun

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 11:52 WIB

25 Perusahaan Besar dengan Aset di atas Rp250 Miliar dalam Antrean IPO, Termasuk Perusahaan Kesehatan

Sabtu, 8 Maret 2025 - 11:39 WIB

PT Timah Tbk Buyback Semua MTN I 2022 Sebesar Rp391,25 Miliar untuk Kurangi Beban Bunga

Kamis, 6 Maret 2025 - 07:43 WIB

KPK Mulai Sidik Kasus Dugaan Korupsi di Lingkungan Bank BJB, Soal Tersangka Jadi Kewenangan Penyidik

Jumat, 7 Februari 2025 - 22:34 WIB

Investor Pertimbangkan Sektor Keuangan & Energi Sebagai Motor Utama IHSG di Tengah Pasar yang Tidak Stabil

Rabu, 5 Februari 2025 - 15:53 WIB

Laba Bersih Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mencapai Rp55,8 Trilliun, Naik 1,31 Persen

Berita Terbaru