Regulasi Baru OJK Tekankan Pentingnya Internal Control di Pasar Modal Indonesia

Transformasi digital membuat transaksi efek lebih cepat, murah, dan mudah, namun risiko tinggi mengharuskan tata kelola yang lebih disiplin dan berlapis.

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 18 Agustus 2025 - 18:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DEDEN Wahyudiyanto, MM, CSA, CRP, CIB, CPIA, GRCP, IRMP, President Director PT TAP Kapital Indonesia menegaskan pentingnya tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan (GRC) dalam industri pasar modal Indonesia, Jakarta (18/8/25).

Seiring percepatan teknologi, transaksi efek kini semakin mudah, murah, dan cepat.

Namun, konsekuensinya, kontrol harus lebih kuat, risiko dijaga lebih ketat, dan tata kelola dijalankan secara paripurna.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nostalgia Bursa: Dari Printer ke Ponsel Pintar

Saya teringat 25 tahun lalu, ketika baru bertugas “menjaga” berita pasar modal.

Hampir setiap hari saya berkantor di Gedung Bursa Efek Indonesia—waktu itu masih disebut Bursa Efek Jakarta—bercampur dengan pialang, analis, dan investment banker.

Suasana penuh dinamika membuat saya memahami betapa tinggi risiko investasi, baik bagi investor, perusahaan, maupun bursa dan sekuritas.

Setiap sore, sebelum kembali ke redaksi, saya masih sempat mendengar bunyi puluhan printer bersautan di trading floor.

Kini, suasana itu tinggal kenangan. Trading floor yang dulu sakral tak lagi ada. Semua telah tergantikan oleh layar komputer, laptop, hingga ponsel pintar.

Teknologi dan Risiko Pasar Modal

Transformasi digital membawa berkah sekaligus ancaman.

Proses transaksi semakin efisien, tetapi potensi risiko meningkat: fluktuasi harga ekstrem, salah input order, kegagalan penyelesaian, hingga manipulasi pasar.

Di sinilah fungsi Perantara Pedagang Efek (PPE) dan Penjamin Emisi Efek (PEE) menjadi vital.

PPE berperan sebagai jembatan transaksi investor, sementara PEE membantu emiten menyiapkan proses go public.

Kedua peran tersebut memerlukan tata kelola risiko yang kokoh agar kepercayaan investor tetap terjaga.

Regulasi OJK: Peta Navigasi di Tengah Gejolak

OJK menyadari bahwa di balik gemerlap pasar modal, selalu ada risiko besar. Karena itu, regulator menghadirkan dua “peta navigasi” penting.

  • POJK 06/2021 mengatur manajemen risiko perusahaan efek.
  • POJK 13/2025 memastikan pengendalian internal berjalan efektif.

Keduanya ibarat rumah yang harus kokoh: governance sebagai desain, risk management sebagai insinyur, dan compliance sebagai pengawas pembangunan.

Three Lines of Defense: Pertahanan Berlapis

Perusahaan efek tak bisa mengandalkan satu lapis perlindungan saja. Konsep Three Lines of Defense menjadi pendekatan standar.

  1. First Line – Unit bisnis dan operasional memastikan setiap transaksi sahih dan aman.
  2. Second Line – Manajemen risiko dan kepatuhan mengawasi dokumen serta memberi edukasi staf.
  3. Third Line – Audit internal menutup celah dengan melaporkan temuan langsung ke manajemen puncak.

Model pertahanan berlapis ini bukan sekadar teori, melainkan praktik harian yang menjaga keberlangsungan perusahaan.

Kompetensi SDM: Faktor Penentu

Namun, faktor manusia tetap menjadi kunci. Dealer, staf back office, dan investment banker wajib memiliki lisensi WPPE, WPEE, WMI, atau WAPERD.

Manajer risiko dan pejabat kepatuhan idealnya memegang sertifikasi CRP atau ISO 37301.

Auditor internal pun perlu sertifikasi audit berbasis risiko.

OJK telah menetapkan standar kompetensi melalui SKKNI No.20 Tahun 2024 dan KKNI No. KEP-11/D.02/2024.

Meski demikian, kesiapan lembaga sertifikasi profesi dan pelatihan masih menjadi tantangan besar.

Lebih dari Sekadar Kepatuhan

Pada akhirnya, POJK 06/2021 dan POJK 13/2025 bukanlah sekadar kewajiban administratif.

Ia menjadi “peta jalan” agar perusahaan efek bukan hanya bertahan, melainkan juga tumbuh sehat di pasar modal yang penuh tantangan.

Di tengah dinamika pasar, perbedaan antara sekadar bertahan hidup dan benar-benar berkembang terletak pada seberapa kuat GRC dipadukan dalam denyut operasional.

Kepatuhan yang disiplin akan melahirkan kepercayaan, dan kepercayaan adalah modal terbesar bagi keberlangsungan pasar modal Indonesia.

FAQ: Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan di Pasar Modal

1. Apa itu GRC dalam konteks pasar modal?
GRC adalah singkatan dari Governance, Risk, and Compliance. Dalam pasar modal, GRC memastikan perusahaan efek memiliki tata kelola yang baik, manajemen risiko yang efektif, serta kepatuhan pada regulasi OJK dan BEI.

2. Mengapa GRC penting bagi perusahaan efek?
Karena pasar modal penuh risiko: fluktuasi harga, salah input order, kegagalan penyelesaian transaksi, hingga potensi manipulasi harga. GRC membantu meminimalisir risiko tersebut.

3. Apa fungsi Perantara Pedagang Efek (PPE)?
PPE berperan sebagai jembatan antara investor dengan pasar modal. Mereka memastikan setiap transaksi berjalan lancar, transparan, dan sesuai aturan OJK.

4. Apa fungsi Penjamin Emisi Efek (PEE)?
PEE membantu perusahaan yang ingin go public, mulai dari menentukan harga penawaran hingga menjamin penjualan saham di pasar perdana.

5. Regulasi OJK apa yang mengatur risiko perusahaan efek?
POJK No. 06/POJK.04/2021 mengatur tata cara perusahaan efek mengelola delapan kelompok risiko, termasuk risiko pasar dan kredit.

6. Bagaimana OJK mengatur pengendalian internal perusahaan efek?
Melalui POJK No. 13/POJK.04/2025 yang mewajibkan perusahaan efek membangun sistem pengendalian internal untuk mencegah kesalahan dan manipulasi harga.

7. Apa itu konsep Three Lines of Defense?
Three Lines of Defense adalah model pertahanan berlapis: lini pertama unit bisnis/operasional, lini kedua manajemen risiko & kepatuhan, dan lini ketiga audit internal.

8. Sertifikasi apa saja yang wajib dimiliki SDM perusahaan efek?
Dealer dan staf butuh lisensi WPPE, WPEE, WMI, WAPERD. Manajer risiko idealnya bersertifikasi CRP atau ISO 37301, sedangkan auditor internal memerlukan sertifikasi audit berbasis risiko.

9. Bagaimana OJK mendukung standar kompetensi SDM pasar modal?
OJK menetapkan SKKNI No.20/2024 dan KKNI No. KEP-11/D.02/2024 untuk memastikan kualifikasi tenaga profesional di bidang kepatuhan, risiko, dan audit internal.

10. Apa manfaat utama penerapan GRC bagi investor?
GRC membangun kepercayaan investor. Dengan tata kelola baik, risiko terukur, dan kepatuhan penuh, perusahaan efek mampu memberi rasa aman dan menarik lebih banyak investasi.

Tiga Poin Penting

  1. GRC dan regulasi OJK bukan sekadar kepatuhan, melainkan fondasi daya tahan perusahaan efek di tengah risiko pasar modal yang dinamis.
  2. Konsep Three Lines of Defense membangun pertahanan berlapis: operasional, kepatuhan, hingga audit internal demi menjaga kepercayaan investor.
  3. Kompetensi SDM bersertifikasi menjadi kunci. Tanpa profesional berlisensi, tata kelola dan manajemen risiko hanya sebatas teori di atas kertas.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infotelko.com dan Infoekonomi.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 23jam.com dan Haiidn.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallotangsel.com dan Haisumatera.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Dari 82,3 ke 65,4, CSA Index September 2025 Alami Penurunan Tajam
BBCA Terperosok ke Rp7.950, Publik Masih Trauma Isu Bailout Lama
Kinerja Solid, BRI Bukukan Laba Rp 26,53 Triliun di Semester I 2025
Polemik Akuisisi BCA dan Bantahan Rosan: Menakar Arah Danantara Indonesia
Alarm BEI Bunyi! 103 Perusahaan Terkena Teguran Keras Investor Wajib Tahu
Pendapatan BUMI Naik Berkat Emas, Laba Bersih Turun Drastis dan Saham Masih Diminati
GoTo Kunci Status ESG Terbaik Asia, Fokus Buyback dan Laba Positif Tahun Ini
Hillcon Equity Lepas Saham di Harga Premium, Investor Soroti Strategi Baru

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 22:01 WIB

Dari 82,3 ke 65,4, CSA Index September 2025 Alami Penurunan Tajam

Selasa, 2 September 2025 - 07:29 WIB

BBCA Terperosok ke Rp7.950, Publik Masih Trauma Isu Bailout Lama

Kamis, 21 Agustus 2025 - 16:35 WIB

Kinerja Solid, BRI Bukukan Laba Rp 26,53 Triliun di Semester I 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 - 08:37 WIB

Polemik Akuisisi BCA dan Bantahan Rosan: Menakar Arah Danantara Indonesia

Rabu, 20 Agustus 2025 - 10:05 WIB

Alarm BEI Bunyi! 103 Perusahaan Terkena Teguran Keras Investor Wajib Tahu

Berita Terbaru

Menjaga sungai berarti menjaga masa depan! BRI Peduli dan Sungai Watch bersihkan Tukad Badung, Bali. Aksi nyata peduli lingkungan. (Dok. BRI)

ESG dan TJSL

Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Jaga Tukad Badung Bali

Minggu, 28 Sep 2025 - 10:43 WIB