Temui Politisi PDIP Henry Yosodiningrat, Kabarham Fadil Imran Ajak Masyarakat Tak Terpengaruh Hoaks

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 13 Februari 2024 - 04:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Advokat Henry Yosodiningrat bertemu dengan Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran. (Dok. Humas.polri.go.id)

Advokat Henry Yosodiningrat bertemu dengan Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran. (Dok. Humas.polri.go.id)

INFOEMITEN.COM – Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran memastikan Polri tetap netral dalam Pemilu dan meminta masyarakat tak terpengaruh hoax.

Hal itu disampaikan usai ditemui Politisi PDIP Henry Yosodiningrat buntut pernyataan heboh soal arahan Kapolri untuk memenangkan salah satu paslon dalam Pilpres 2024.

Sementara itu, Henry Yoso dalam kesempatan itu menemui Kabaharkam untuk mengklarifikasi ucapannya yang heboh di media sosial.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung dan memenangkan salah satu paslon di Pilpres 2024 dalam sebuah diskusi.

“Saya sengaja datang kemari untuk meminta klarifikasi terkait dengan statement atau kegiatan (saya) pada waktu tanggal 9 lah keprihatinan Purnawirawan TNI/Polri pada waktu itu sempat viral.”

“Saya mengatakan bahwa ada perintah khusus dari Kapolri kepada Direktur Binmas di seluruh polda, kemudian berita itu jadi viral,” kata Henry di Baharkam Polri, Senin 12 Februari 2024.

Baca artikel lainnya di sini : Prabowo Sebut Indonesia Harus Kejar Ketertinggalan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Bidang STEM

Henry mengaku dirinya merencanakan mengkonfirmasi informasi pemenangan salah satu paslon tersebut ke Kapolri.

Namun dia mengaku ada kebuntuan komunikasi sehingga tidak melakukan konfirmasi.

Lihat juga konten video, di sini: Bersama Prabowo dan Ratusan Ribu Warga di Sidoarjo, Jawa Timur, Gus Miftah Pimpin Sholawat

Dua hari belakangan, Henry mengaku beberapa Kapolda menelepon dirinya dan menyebut pernyataan Henry tidak benar adanya.

Lalu dirinya mengkonfirmasi ke Kabaharkam terkait kabar arahan kepada Dir Binmas untuk memenangkan salah satu paslon.

“Kemudian telepon saya beliau mengatakan sudah mengkonfirmasi dengan Pak Kapolri dan sudah terkonfirmasi.”

“Bahwa informasi itu tidak betul memberikan arahan kepada Dir Binmas ada lima poin seperti saya sampaikan itu,” ucap Henry menirukan perkataan Kabaharkam.

Henry menegaskan kedatangannya merupakan inisiatif pribadi.

Ia khawatir dengan informasi isu arahan Kapolri yang ia dapat lewat grup WhatsApp tersebut.

“Saya sampaikan itu semata karena kecintaan saya terhadap negeri ini.”

“Melebihi kecintaan saya terhadap diri saya sendiri, begitu juga kecintaan saya terhadap institusi Polri,” tukas Henry.

Fadil kembali menegaskan, Polri netral dalam Pemilu dan tidak akan berpolitik praktis.

Sebab semua telah diatur dalam UU tentang kepolisian dam Peraturan Polisi.

“Kemarin ada sebuah fenomena, namun setelah bertemu dan saya menjelaskan beliau bisa paham,” ujar Komjen Fadil Imran, Selasa (12/2/2024).

“Kita semua ini dari zaman sekolahan sampai sekarang doktrin itu juga melekat dalam diri kita.”

“Etika pengabdian kita sebagai insan Bhayangkara saya kira itu menjadi fondasi, etika kenegaraan kita juga menjadi pegangan buat kita semua,” tegas Fadil.

Fadil mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh hoaks agar tidak mendapatkan informasi yang menyesatkan.

“Saya kira masyarakat jangan terpengaruh informasi-informasi yang hoaks.”

“Oleh sebab itu perlu klarifikasi, perlu mencari sesuatu hal jangan mudah terpancing hoaks.”

“Perlu komunikasi agar tidak terpancing dengan informasi yang salah dan menyesatkan,” katanya.***

Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional 24jamnews.com

Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Cekfaktanya.com dan Seleb.news

Berita Terkait

Rp1 Triliun Raib di Balik Nama Besar: Sinarmas, Taspen, dan Skandal IIM
Skandal Rp70 Miliar Zarof Ricar Seret Nama PT Sugar Group Companies
Kejagung Selidiki Investasi Google di Gojek dalam Kasus Chromebook Rp1,9 Triliun
Proyek Eastwood Angkat Pendapatan TRUE di Tengah Tren Positif Properti Nasional
KPK Telusuri Modus Permintaan Uang oleh Pejabat Kementerian Pekerjaan Umum Senilai Rp96 Juta
KPK Geledah Kantor BI dan OJK Terkait Korupsi Dana CSR Bermasalah
Pencemaran Limbah Berujung Tindakan Hukum: PT Noor Annisa Kemikal Terancam Penahanan
Kejaksaan Agung Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Kredit Sritex Senilai Lebih dari Rp3,5 Triliun

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 07:16 WIB

Rp1 Triliun Raib di Balik Nama Besar: Sinarmas, Taspen, dan Skandal IIM

Senin, 28 Juli 2025 - 10:03 WIB

Skandal Rp70 Miliar Zarof Ricar Seret Nama PT Sugar Group Companies

Kamis, 17 Juli 2025 - 14:18 WIB

Kejagung Selidiki Investasi Google di Gojek dalam Kasus Chromebook Rp1,9 Triliun

Senin, 30 Juni 2025 - 09:57 WIB

Proyek Eastwood Angkat Pendapatan TRUE di Tengah Tren Positif Properti Nasional

Senin, 2 Juni 2025 - 10:05 WIB

KPK Telusuri Modus Permintaan Uang oleh Pejabat Kementerian Pekerjaan Umum Senilai Rp96 Juta

Berita Terbaru