Tingkatkan Produksi Perikanan di Hulu dari Budidaya dan Perikanan Tangkap, KKP Dukung Program Hilirisasi

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. (Dok. kkp.go.id)

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. (Dok. kkp.go.id)

INFOEMITEN.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung program hilirisasi.

Yakni dengan meningkatkan produksi perikanan di hulu yang bersumber dari perikanan tangkap maupun budidaya.

Hasil perikanan tangkap Indonesia pada tahun 2022 sebanyak 7,5 juta ton, ikan budidaya 5,5 juta ton, sedangkan produksi rumput laut sebesar 9,2 juta ton.

Program yang sudah berjalan seperti modeling budidaya rumput laut, udang, dan tiliapia akan diperluas untuk meningkatkan volume sekaligus kualitas komoditas yang dihasilkan.

Dikutip Infomaritim.com, strategi ini untuk menjamin stabilitas bahan baku hasil perikanan yang dibutuhkan oleh industri hilir.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

“Jadi yang penting adalah hulu yang menjadi konsen kami. Nanti di hilir ada Pak Rosan (Menteri Investasi dan Hilirisasi).”

“Kalau hulunya kuat, stabil, beliau akan mudah mengundang investor kemudian dilakukan inovasi.”

“Untuk penciptaan nilai tambah hasil perikanan,” ujar Sakti Wahyu Trenggono, pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2024.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengakui peranan penting sektor kelautan dan perikanan dalam program hilirisasi.

Dari 28 komoditas prioritas hilirisasi, enam di antaranya dari sektor kelautan dan perikanan.

Yakni udang, ikan tuna, cakalang dan tongkol (TCT), rajungan, tilapia, rumput laut, serta produk garam.

“Kalau selama ini mungkin lebih ke mineral, kita juga akan melakukan hilirisasi di bidang pertanian, perkebunan, juga kelautan dan perikanan.”

“Kita penghasil rumput laut nomor 2 terbesar dunia, tapi kalau tropical seaweed kita nomor 1. Kita juga punya ikan nila, rajungan,” ungkapnya.

Berdasarkan hitungannya, program hilirisasi akan menghasilkan dampak ekonomi cukup besar hingga tahun 2040.

Dari total investasi 618 miliar dolar AS yang dibutukan, akan menghasilkan nilai ekspor sebesar 857,9 miliar dolar AS, PDB 235, 9 miliar dolar AS hingga menyerap lebih dari 3 juta tenaga kerja.

Menteri Sakti Wahyu Trenggono sedang disiapkan modeling atau proyek percontohan budidaya tuna farming di Biak dengan melibatkan investor dari Turki.

Begitu juga dengan modeling produksi untuk komoditas garam di Nusa Tenggara Timur dan rajungan di Jawa Timur.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoekbis.com dan Pangannews.com

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Bogorterkini.com dan Hallopresiden.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 08531555778808781555778808111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Presiden Prabowo Subianto: Infrastruktur Dibangun dengan Uang Rakyat, Harus Sesuai Spesifikasi
1 Januari 2025 PPN Naik 12 Persen, Menkeu Sri Mulyani: Barang Kebutuhan Pokok akan Tetap Dibebaskan
Daftar Lengkap Instansi yangDinilai Kemenkeu Berprestasi di Bidang Pengelolaan Barang Milik Negara
Prabowo Subiato Sebut Kebutuhan Rumah yang Terjangkau Tak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera
Program Revitalisasi Manufaktur dan Hilirisasi Mineral – Pertanian, Thomas Djiwandono Ajak Investor Ambil Peran
Dukung Target Pertumbuhan Ekomomi, Ekbis Media Luncurkan Media Online Ekonomi dan Bisnis Prospektif.com
Dampak Kebijakan Proteksionis Presiden AS Terpilih Donald Trump Ditakutkan akan Lemahkan Kurs Rupiah
Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional, Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasannya
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:23 WIB

Tingkatkan Produksi Perikanan di Hulu dari Budidaya dan Perikanan Tangkap, KKP Dukung Program Hilirisasi

Kamis, 12 Desember 2024 - 10:40 WIB

Presiden Prabowo Subianto: Infrastruktur Dibangun dengan Uang Rakyat, Harus Sesuai Spesifikasi

Kamis, 12 Desember 2024 - 06:56 WIB

1 Januari 2025 PPN Naik 12 Persen, Menkeu Sri Mulyani: Barang Kebutuhan Pokok akan Tetap Dibebaskan

Jumat, 6 Desember 2024 - 13:45 WIB

Daftar Lengkap Instansi yangDinilai Kemenkeu Berprestasi di Bidang Pengelolaan Barang Milik Negara

Kamis, 5 Desember 2024 - 10:24 WIB

Prabowo Subiato Sebut Kebutuhan Rumah yang Terjangkau Tak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera

Rabu, 4 Desember 2024 - 13:18 WIB

Program Revitalisasi Manufaktur dan Hilirisasi Mineral – Pertanian, Thomas Djiwandono Ajak Investor Ambil Peran

Selasa, 3 Desember 2024 - 16:01 WIB

Dukung Target Pertumbuhan Ekomomi, Ekbis Media Luncurkan Media Online Ekonomi dan Bisnis Prospektif.com

Selasa, 3 Desember 2024 - 09:56 WIB

Dampak Kebijakan Proteksionis Presiden AS Terpilih Donald Trump Ditakutkan akan Lemahkan Kurs Rupiah

Berita Terbaru