INFOEMITEN.COM – Berderet tantangan skala global membuat perjalanan bisnis pada tahun 2023 tidaklah mudah.
Mulai dari potensi perlambatan ekonomi, peningkatan tensi geopolitik, risiko inflasi, suku bunga tinggi, hingga perubahan iklim.
Hanya pelaku bisnis yang punya kejelian dalam mengatur strategi dan inovasi yang mampu mempertahankan pertumbuhan kinerjanya.
Mereka bahkan bisa tetap ekspansif di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.
Baca Juga:
Terus Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas, BRI Telah Salurkan Kredit Usaha Rakyat Rp158,6 Triliun
Pengusaha Diberi Kemudahkan dengan Dana Cair Hingga 4 Kali Sehari di BRIMerchant
Dari London Prabowo Subianto Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Dubai, Sebelum ke Tanah Air
Kesimpulan tadi tergambar dari proses pemeringkatan emiten, Best Investortrust Companies 2024 yang digelar oleh Investortrust.id, portal data dan berita ekonomi independen.
Dari proses panjang penilaian yang dilakukan Tim Juri “The Best Investortrust Companies 2024”, terpilih enam emiten terbaik dari sebanyak 921 emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia per akhir Maret 2024.
Enam emiten yang memperoleh predikat “The Best Six Investortrust Companies 2024” tersebut yaitu;
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Baca Juga:
BRI Sabet Penghargaan Global di Singapura, Berkat Transformasi Digital Melalui BRIAPI
Sukses Bobol Pertahanan Arab Saudi, Prabowo Subianto: Terima Kasih, Tim Nasional Luar Biasa
4. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
5. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM).
6. PT Hasnur International Shipping Tbk (HAIS).
Panggung kehormatan dan penghargaan diberikan kepada 6 emiten peraih “The Best Six
Investortrust Companies 2024” dan 22 emiten terbaik berdasarkan sektor.
Chief Executive Officer Investortrust, Primus Dorimulu, mengatakan hal tersebut di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (16/5/2024).
“The Best Investortrust Companies 2024”, merupakan bentuk apresiasi sekaligus dukungan Investortrust terhadap emiten-emiten.
Baca Juga:
Kembali Digelar, Bazar UMKM BRILiaN Bantu Berdayakan dan Perluas Pasar Pelaku Usaha
Kelompok Tani Selamatkan Lingkungan Bersama BRI Menanam – Grow & Green, Pulihkan Hutan Bekas Tambang
Yang mampu menunjukkan performa kinerja keuangan yang solid di tengah beratnya tantangan ekonomi dan bisnis di tahun 2023.
Selain itu pemeringkatan emiten ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi bagi pelaku pasar dalam berinvestasi di pasar modal.
Baik saat berinvestasi di pasar saham, obligasi maupun instrumen investasi lain yang diterbitkan oleh emiten.
‘’Kami berharap emiten yang berhasil meraih penghargaan dapat terus meningkatkan kinerjanya di masa datang.”
“Sedangkan emiten yang belum berhasil mendapat juara termotivasi untuk menghasilkan kinerja terbaik di masa datang.”
“Agar bisa memberikan manfaat besar bagi para shareholder maupun stakeholder-nya,’’ urai Primus.
Adapun enam emiten peraih penghargaan “The Best Investortrust Companies 2024”, dibagi dalam tiga kategori, berdasarkan nilai kapitalisasi pasar.
Kategorisasi ini bertujuan untuk memberikan ruang kompetisi yang fair.
Kategori tersebut yaitu, pemenang dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 15 triliun (big cap) diraih oleh:
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Sedangkan pemenang kategori kapitalisasi pasar Rp 5 triliun hingga Rp 25 triliun (middle cap) menjadi milik:
PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), sedangkan PT Hasnur International Shipping Tbk (HAIS) merupakan juara untuk emiten berkapitalisasi pasar di bawah Rp 5 triliun (small cap).
Ketua Tim Juri “The Best Investortrust Companies 2024”, Prof Roy Sembel menjelaskan, 6 emiten yang terpilih sebagai pemenang “The Best Six Investortrust Companies 2024”, telah melalui seleksi ketat dan panjang.
Di mulai dengan melakukan seleksi awal yang menggunakan 8 kriteria, setelah lolos mereka masuk ke tahap penilaian kinerja fundamental dan teknikal dengan menggunakan 8 indikator penilaian.
Kemudian pada tahap ketiga dilakukan polling atau penyebaran angket emiten yang masuk sebagai nominasi pemenang, hingga babak final, dilakukan wawancara langsung para calon juara dengan dewan juri.
‘’Pada babak final Dewan Juri melakukan wawancara langsung dengan manajemen 10 emiten yang masuk sebagai nominator.”
“Namun kami hanya memilih 6 emiten terbaik sebagai pemenang “The Best Six Investortrust Companies 2024,” ujar Roy Sembel yang juga guru Besar Besar IPMI Business School
Dikatakan Roy, pada tahap wawancara dewan juri meminta penjelasan lebih dalam terkait berbagai strategi dan langkah perusahaan.
Dalam mendorong pertumbuhan kinerja, terutama di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.
“Kami juga menggali strategi Perseroan untuk mengoptimalkan peluang di bawah kebijakan pemerintahan baru hasil Pemilu 2024.
Di antaranya kebijakan pemerintah dalam memperkuat hilirisasi dan transformasi ekonomi,” urai Roy Sembel.
Pendalaman materi tersebut sesuai dengan tema acara “The Best Investortrust Companies 2024”, yaitu “Reaping Strategic Opportunity to Optimize Value Under New Administration.”
Tidak kalah penting, Dewan Juri menurut Roy juga concern pada upaya, serta hasil yang telah dicapai Perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social & Government (ESG).
Pertanyaan-pertanyaan mendalam dan kritis yang dilayangkan juri saat wawancara penjurian di babak final menggambarkan kepakaran para anggota Tim Juri di bidang masing-masing.
Sebagai catatan, tahun ini “The Best Investortrust Companies 2024”, melibatkan 7 juri yang merupakan para pakar dan praktisi di bidang keuangan, investasi dan pasar modal.
Yaitu: Prof Roy Sembel sebagai Ketua Dewan Juri, Primus Dorimulu selaku CEO Investortrust.id sebagai Sekretaris Dewan Juri.
Sedangkan anggota juri masing-masing terdiri dari, Prof Sidharta Utama yang merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Kemudian, Kepala Ekonom PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat, Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Lily Widjaja
Chairman dan Chief Executive Partner RSM Indonesia Amir Abadi Jusuf, serta Pengamat Pasar Modal Suheri.***