PT Hillcon Tbk Targetkan Belanja Modal Perseroan Capai Sebesar Rp800 Miliar pada 2023

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 2 Maret 2023 - 02:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hillcon targetkan belanja modal capai Rp800 miliar pada 2023. (Dok. Hillcon.co.id)

Hillcon targetkan belanja modal capai Rp800 miliar pada 2023. (Dok. Hillcon.co.id)

INFOEMITEN.COM – Produsen nikel PT Hillcon Tbk (kode saham: HILL) menargetkan belanja modal (capital expenditure) perseroan mencapai Rp800 miliar pada tahun 2023.

Direktur HILL Jaya Angdika dalam konferensi pers di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu 1 Maret 2023, menyampaikan 45 persen dari dana hasil IPO yang sebesar Rp552,8 miliar akan digunakan untuk belanja modal.

Selain itu, dia mengatakan belanja modal juga berasal dari bantuan institusi keuangan, seperti perbankan dan multifinance.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“IPO membantu kami dalam modal kerja dan belanja modal, capex tahun ini Rp800 miliar untuk membeli alat-alat,” ujar Jaya Angdika.

Dia menjelaskan belanja modal akan digunakan pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional berupa alat berat, seperti main fleet dan supporting fleet, serta sarana penunjang lainnya.

Dalam kesempatan ini, pihaknya optimistis pendapatan perseroan bisa mencapai Rp6 triliun pada 2023, dengan laba bersih mencapai Rp700 hingga Rp800 miliar.

Pihaknya menargetkan 45 persen pendapatan berasal dari jasa pertambangan nikel pada 2023, sisanya, sebesar 55 persen berasal dari jasa pertambangan batubara.

Perseroan optimistis volume produksi pertambangan nikel bisa mencapai 15 juta metrik ton nikel pada 2023, dari sebelumnya sebanyak 9 juta pada tahun 2022.

Pihaknya mengungkapkan pangsa pasar jasa pertambangan nikel Hillcon saat ini mencapai 15 persen.

Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia diprediksi memproduksi sekitar 1,2 juta ton nikel pada 2022 atau setara dengan 37,5 persen dari total produksi global.

Indonesia juga merupakan produsen stainless steel terbesar kedua di dunia setelah China.

Dalam hal cadangan nikel, Indonesia memiliki pangsa sebesar 22 persen atau setara dengan 21 juta ton nikel metal, dan diprediksi akan tetap menjadi penyumbang terbesar pasokan bijih nikel dan nikel jadi di dunia, dengan perkiraan pangsa pasar mencapai 38 persen pada 2024.***

Berita Terkait

BBCA Terperosok ke Rp7.950, Publik Masih Trauma Isu Bailout Lama
Kinerja Solid, BRI Bukukan Laba Rp 26,53 Triliun di Semester I 2025
Polemik Akuisisi BCA dan Bantahan Rosan: Menakar Arah Danantara Indonesia
Alarm BEI Bunyi! 103 Perusahaan Terkena Teguran Keras Investor Wajib Tahu
Pendapatan BUMI Naik Berkat Emas, Laba Bersih Turun Drastis dan Saham Masih Diminati
Regulasi Baru OJK Tekankan Pentingnya Internal Control di Pasar Modal Indonesia
GoTo Kunci Status ESG Terbaik Asia, Fokus Buyback dan Laba Positif Tahun Ini
Hillcon Equity Lepas Saham di Harga Premium, Investor Soroti Strategi Baru

Berita Terkait

Selasa, 2 September 2025 - 07:29 WIB

BBCA Terperosok ke Rp7.950, Publik Masih Trauma Isu Bailout Lama

Kamis, 21 Agustus 2025 - 16:35 WIB

Kinerja Solid, BRI Bukukan Laba Rp 26,53 Triliun di Semester I 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 - 08:37 WIB

Polemik Akuisisi BCA dan Bantahan Rosan: Menakar Arah Danantara Indonesia

Rabu, 20 Agustus 2025 - 10:05 WIB

Alarm BEI Bunyi! 103 Perusahaan Terkena Teguran Keras Investor Wajib Tahu

Selasa, 19 Agustus 2025 - 09:49 WIB

Pendapatan BUMI Naik Berkat Emas, Laba Bersih Turun Drastis dan Saham Masih Diminati

Berita Terbaru