MAHA Properti Indonesia Tbk (IDX: MPRO) kembali menjadi sorotan bursa setelah rumor rencana private placement dan divestasi aset non-strategis menyeruak di pasar pekan ini.
Hal ini dipandang pelaku pasar sebagai manuver untuk memperbaiki struktur modal dan membendung defisit ekuitas yang telah membengkak per Juni 2025.
Rumor ini mendorong volume transaksi saham MPRO melonjak 120 persen dalam dua hari terakhir, meski harga masih bergerak sideways di kisaran Rp50–55 per saham.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Manajemen sedang mengkaji semua opsi strategis untuk memperbaiki arus kas dan memperkuat ekuitas,” kata salah satu direksi.
Dari dokumen internal yang diperoleh, manajemen MPRO juga menargetkan peluncuran proyek residensial baru di Bekasi dan Surabaya pada kuartal IV/2025 untuk mendongkrak pendapatan.
Sri Tahir di Balik Kendali, Fokus Reposisi Bisnis Properti Berorientasi Tunai
Maha Properti dimiliki oleh konglomerat ternama Dato Sri Tahir, melalui entitas PT Maha Karya Investindo sebagai pemegang saham mayoritas.
Baca Juga:
Program Partisipasi Desa PT Sumbawa Timur Mining Raih CSR & PDB Awards 2025
Konsisten Dukung UMKM, BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial ESG
NS. Aji Martono Tegaskan Pembenahan Berkelanjutan untuk PROPAMI
Sri Tahir dikenal luas sebagai tokoh filantropi dan pemilik Grup Mayapada, dengan kekayaan yang ditaksir Forbes mencapai USD 2,5 miliar per 2024.
Arah bisnis Maha Properti di bawah kendali Tahir mulai bergeser ke proyek properti dengan skema build-to-suit dan cash-generating assets untuk meminimalkan risiko default.
“Fokus kami sekarang bukan hanya membangun, tetapi memastikan properti itu segera menghasilkan arus kas,” ujar seorang eksekutif senior MPRO.
Posisi Maha Properti di Industri Properti, Siap Hadapi Kompetisi Ketat
Dalam industri properti Indonesia yang didominasi pemain besar seperti Ciputra Development, Summarecon Agung, dan Agung Podomoro Land, Maha Properti tergolong minor dengan pangsa pasar di bawah 1%.
Baca Juga:
BRI Luncurkan RTT Medan, Perkuat Layanan Treasury di Sumatra
Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Jaga Tukad Badung Bali
Digitalisasi BRI Dominasi Transaksi, Bank Konvensional Kian Menciut
Dengan aset sebesar Rp460 miliar dan proyek yang lebih menyasar kelas menengah ke bawah, MPRO bersaing di segmen yang padat namun masih memiliki ruang pertumbuhan.
Industri properti sendiri mulai pulih pada 2025 setelah periode tekanan suku bunga tinggi, dengan tren permintaan rumah tapak di kota penyangga seperti Bekasi, Depok, dan Karawang meningkat.
Kinerja Keuangan: Pendapatan Melonjak, Rugi Bersih Masih Mengintai
Per 30 Juni 2025, MPRO membukukan pendapatan Rp2,05 miliar, melonjak 128 persen dari Rp905 juta di semester I/2024.
Namun tingginya beban pokok dan biaya keuangan membuat perseroan tetap merugi bersih Rp20,58 miliar, naik dari rugi Rp19,8 miliar pada semester yang sama 2024.
Defisit ekuitas tercatat Rp170,59 miliar, naik dari Rp150 miliar di akhir 2024.
Laporan tahunan 2024 dan laporan keberlanjutan yang diunggah di situs resmi (www.mahaproperti.co.id) menyebutkan aset total Rp460 miliar, liabilitas Rp630 miliar, dan total ekuitas negatif Rp170 miliar.
Baca Juga:
Kisah Kopi Toejoean: Naik Kelas Berkat LinkUMKM dan BRI
Hari Tani, BRI Perkuat Dukungan untuk Sektor Pertanian
Kisah AgenBRILink LQQ: Ciptakan Lapangan Kerja dan Permudah Transaksi
Sejarah Singkat Maha Properti: Dari Mahaka Jadi Maha Properti Indonesia
PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) didirikan pada 7 November 2002 dengan nama awal PT Mahaka Media Properti, kemudian berganti nama pada 2018 seiring akuisisi oleh Sri Tahir.
Perusahaan ini bergerak di bidang pengembangan properti residensial dan komersial, dengan produk utama rumah tapak dan ruko di kawasan Bekasi, Depok, dan Surabaya.
Perseroan resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 12 April 2010 dengan kode saham MPRO.
Pemegang Saham Terbesar Maha Properti per Juni 2025
1. PT Maha Karya Investindo – 71,50%
2. PT Mayapada Properti – 5,20%
3. PT Mayapada Kencana – 3,10%
4. Public (investor ritel) – 2,80%
5. PT Inti Karya Mitra – 2,10%
6. PT Surya Jaya Propertindo – 1,90%
7. PT Intan Perkasa Properti – 1,60%
8. PT Nusantara Properti Lestari – 1,20%
9. PT Prima Mandiri – 0,80%
10. PT Karya Jaya Mandiri – 0,60%
11. PT Mahaka Media Tbk – 0,40%
12. PT Surya Mahkota Mandiri – 0,30%
13. PT Rencana Abadi – 0,20%
14. PT Karya Properti Sentosa – 0,20%
15. Masyarakat lainnya – 8,10%.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Panganpost.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Infoseru.com dan Poinnews.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Jatengraya.com dan Hallobandung.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center