INFOEMITEN.COM – Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bekerja sama dengan Wakil KBRI Seoul, Zelda, dalam kunjungan kerja ke Korea Selatan, Seoul (29/12/23).
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua BNSP, Ulfah Masfufah, dan anggota BNSP, Muhammad Nur Hayid dan Adi Mahfudz Wuhadji, membahas langkah-langkah strategis untuk mengakui dan merekognisi sertifikat kompetensi dalam profesi yang diperlukan di Korea Selatan.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan, khususnya dalam memastikan kualitas dan kompetensi tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negeri Ginseng.
BNSP, dalam peran pengawasan untuk menjamin mutu kompetensi tenaga kerja Indonesia, melakukan kunjungan ke beberapa tempat di Korea Selatan dari hari jumat 29 hingga 31 Desember mendatang.
Baca Juga:
Keputusan Indonesia Stop Impor Beras Picu Harga di Pasar Internasional Turun, Ini Penjelasan Bapanas
KKP Masih Lakukan Pendalaman Soal Pelaku Pemagaran Laut Banten Sepanjang 30,16 Km di 6 Kecamatan
Hari pertama kunjungan dimulai dengan penyambutan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, yang diterima oleh KUAI KBRI Seoul, Zelda Wulan Kartika.
Pada kesempatan tersebut, Zelda menyambut baik kedatangan BNSP dan berharap peran BNSP dapat diperluas ke seluruh PMI (Pekerja Migran Indonesia) di Korea Selatan.
Wakil Ketua BNSP, Ulfah Masfufah, menyatakan, “Saya senang dengan kunjungan BNSP ke Korea Selatan ini.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Berhasil Gaet Investor Qatar Bangun 1 Juta Rumah untuk Rakyat
Dorong Masyarakat Lirik Budidaya Sarang Burung Walet, Wamentan Sudaryono Genjot Ekspor Nasional
Saya lebih memahami peran strategis BNSP dalam menjaga kualitas kompetensi tenaga kerja Indonesia, khususnya PMI di Korea Selatan.
Kami berharap dapat memperluas peran BNSP dalam pembuatan kompetensi melalui uji kompetensi untuk seluruh calon pekerja migran Indonesia yang akan berangkat ke Korea Selatan.”
Dalam kunjungan ini, BNSP dan KBRI berdiskusi tentang kolaborasi yang lebih erat dalam mengembangkan pendidikan dan sertifikasi kompetensi tenaga kerja Indonesia di Korea Selatan.
BNSP juga berharap dapat memberikan kontribusi dalam membuka peluang kerja baru yang ditawarkan oleh pemerintah Korea Selatan kepada Indonesia.
Baca Juga:
Tertinggi Sepanjang Sejarah, Mentan Amran Sulaiman Targetkan Kenaikan Produksi Beras Jatim
January Effect dan Kebijakan Fiskal Dorong Optimisme, CSA Index Januari 2025 Tembus Level 84,2
Kemenkeu Ungkap Alasan Terbitkan Surat Utang Rp85,9 Triliun Sebelum Tahun Anggaran Berjalan
Adi Mahfudz Wuhadji, anggota BNSP, menambahkan, “Kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan harus terus ditingkatkan.
BNSP berkomitmen untuk memastikan kualitas tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Korea Selatan melalui sertifikasi kompetensi.
Kami berharap pembukaan lowongan pekerjaan baru dapat diikuti dengan baik melalui pendalaman unit-unit kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan di Korea Selatan.”
Muhammad Nur Hayid, anggota BNSP lainnya, menyoroti perlunya persiapan calon pekerja migran Indonesia dengan baik, sesuai dengan kebutuhan kompetensi kerja di perusahaan di Korea Selatan.
“BNSP harus merumuskan langkah dan strategi agar lowongan pekerjaan yang ditawarkan oleh pemerintah Korea Selatan dapat ditindaklanjuti dengan baik oleh pelatihan vokasi dan pendidikan vokasi di Indonesia,” ungkapnya.
Kerjasama ini diharapkan dapat mengakselerasi kebutuhan pasar kerja yang kompeten melalui uji kompetensi dan sertifikasi berdasarkan wujud kompetensi yang sudah dipersiapkan oleh dunia industri dan usaha di Korea Selatan.
BNSP berharap dapat terus berkontribusi dalam memajukan hubungan positif antara Indonesia dan Korea Selatan melalui pengakuan kompetensi tenaga kerja Indonesia yang handal dan kompeten.