INFOEMITEN.COM – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut dirinya tidak boleh berbicara sebagai capres, saat menghadiri undangan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Kegiatan itu dalam sarasehan ‘Kemandirian Pesantren’ di JIExpo, Jakarta, Sabtu 16 Desember 2023.
Awalnya, Prabowo bercerita mengenai perbedaan makna kekeluargaan pada bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Khususnya di pesantren dibandingkan dengan arti kekeluargaan yang ia dapatkan ketika sempat tinggal dan sekolah di Eropa.
“Saya pernah tinggal di Eropa, diajak teman saya ke rumahnya belajar (bersama). Begitu saya masuk, semua keluarganya makan di meja.”
Baca artikel lainnya di sini : Prabowo Subianto Minta agar Jangan Pelit Beri Penghargaan dan Lupakan Jasa Para Pemimpin
“Teman saya bilang, Prabowo kau di sini saja ya, ini buku kamu baca, saya makan dulu,” cerita Prabowo yang kemudian disambut tawa para peserta yang hadir.
Baca Juga:
Program Partisipasi Desa PT Sumbawa Timur Mining Raih CSR & PDB Awards 2025
Konsisten Dukung UMKM, BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial ESG
NS. Aji Martono Tegaskan Pembenahan Berkelanjutan untuk PROPAMI
Prabowo mengatakan, hal tersebut tidak salah menurutnya, karena itulah adat dalam budaya mereka.
“Adatnya seperti itu, nggak salah. Mereka kerja keras untuk keluarganya, Prabowo bukan keluarga saya, dia datang ke sini belajar. Dia ingin baca buku,” jelasnya.
Lihat juga konten video, di sini: Gibran Rakabuming Raka Blusukan Pasar di Balikpapan, Awali Kampanye di Kalimantan Timur
Lalu, Prabowo membandingkan dengan adat kekeluargaan masyarakat Indonesia, khususnya di pesantren.
Baca Juga:
BRI Luncurkan RTT Medan, Perkuat Layanan Treasury di Sumatra
Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Jaga Tukad Badung Bali
Digitalisasi BRI Dominasi Transaksi, Bank Konvensional Kian Menciut
Ia mengungkapkan tiap berkunjung ke pesantren selalu ditawarkan makan, meskipun jadwal agenda ke tempat lainnya sangat padat.
“Tiap kali saya ke pesantren, nyai-nyai sudah masak dan terpaksa makan, waduh, padahal saya harus ke tiga pesantren lain. Jadi, makan, makan, makan,” ungkap Prabowo.
“Di pesantren kalau kita makan, ditungguin, dilihatin, dimakan nggak nih, walaupun sudah kenyang (tetap) makan,” candanya.
Kemudian, Prabowo melontarkan candaan menanggapi adat menjamu makanan tersebut.
Ia takut jika dirinya tidak mengiyakan makan, ke depannya dia tidak bakal diterima kembali untuk sowan atau berkunjung.
“Jangan sampai nanti nggak diterima di pesantren ini, kan gitu. Ini musim politik, tapi saya di sini tidak boleh bicara sebagai capres,” kata Prabowo disambut tepuk tangan.
Baca Juga:
Kisah Kopi Toejoean: Naik Kelas Berkat LinkUMKM dan BRI
Hari Tani, BRI Perkuat Dukungan untuk Sektor Pertanian
Kisah AgenBRILink LQQ: Ciptakan Lapangan Kerja dan Permudah Transaksi
Ia menegaskan, kehadirannya di sarasehan tersebut tidak bermaksud mencari dukungan dari para keluarga santri Indonesia.
Tapi hanya untuk menyampaikan ilmu mengenai kemandirian pesantren dan bela negara.
“Saya mau tegas di sini ya, saya tidak minta dukungan dari bapak dan ibu,” ucapnya.***