PT Aneka Tambang Tbk Catatkan Laba Bersih Sebesar Rp 3,82 Triliun, Naik 105,2 Persen

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 28 Maret 2023 - 05:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Aneka Tambang Tbk. (Dok. Antam.com)

PT Aneka Tambang Tbk. (Dok. Antam.com)

INFOEMITEN.COM – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,82 triliun pada tahun 2022, atau naik 105,2% dibanding tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 1,861 triliun.

Hasil itu mendongkrak laba bersih per saham dasar dan dilusian yang dapat diatribusikan kepada entitas induk ke level Rp159 per lembar, sedangkan di akhir tahun 2021 berada di level Rp 77,47.

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2022 yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan tumbuh 19,5% menjadi Rp 45,93 triliun yang ditopang peningkatan penjualan emas sebesar 21,9% menjadi Rp 31,625 triliun.

Sementara itu, penjualan feronikel naik 7,8% menjadi Rp 6,854 triliun, penjualan bijih nikel yang naik 17,9%menjadi Rp5,169 triliun, penjualan alumina melonjak 41,03%menjadi Rp1,313 triliun.

Di sisi lain, beban pokok penjualan membengkak 17,8% menjadi Rp37,719 triliun. Tapi laba kotor tetap meningkat 29,2% menjadi Rp8,21 triliun.

Sayangnya, beban usaha melambung 17,9% menjadi Rp4,268 triliun. Dampaknya, laba usaha hanya naik 43,9 persen menjadi Rp3,941 triliun.

ANTM berhasil membukukan penghasilan lain-lain sebesar Rp1,272 triliun atau melonjak 317% dibanding tahun 2021. Penyumbangnya, bagian keuntungan entitas asosiasi yang naik 105,9% menjadi Rp931,1 miliar.

Selain itu, laba selisih nilai tukar mata uang asing atau kurs yang terbang 838 persen menjadi Rp563,79 miliar.

Kondisi ini mengakibatkan laba sebelum pajak penghasilan melonjak 72,3% menjadi Rp 5,214 triliun. Setelah dikurangi pajak penghasilan sebesar Rp1,393 triliun, laba tahun berjalan naik 105,3% meniadi Rp3,82 triliun.

Sementara itu, total kewajiban berkurang 17,83% menjadi Rp 9,925 triliun. Sedangkan jumlah ekuitas bertambah 13,79% menjadi Rp 23,712 triliun.***

Berita Terkait

Investor Pertimbangkan Sektor Keuangan & Energi Sebagai Motor Utama IHSG di Tengah Pasar yang Tidak Stabil
Laba Bersih Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mencapai Rp55,8 Trilliun, Naik 1,31 Persen
PT Bukalapak Perkuat Posisi Bmoney Sebagai Pemimpin Bisnis dalam Industri Investasi Digital bagi Investor
Pihak PT GoTo Gojek Tokopedia Beri Tanggapan Resmi Terkait Kabar akan Diakuisisi oleh Grab Holdings Ltd
PT Indonesia Infrastructure Finance Raih AAA(idn) Versi Fitch Ratings, Biayai Infrastruktur hingga Rp42,5 Triliun
Banyak Disalurkan ke Sektor Pertambangan dalam Program Hilirisasi, Kredit Korporasi BCA pada 2024
Sebanyak 17 Perusahaan Beraset Skala Besar Sedang Antre untuk Initial Public Offering di Pasar Modal
PT Bank Raya Indonesia Tbk Realisasikan Buyback Saham 22.817.600 Lembar hingga 31 Desember 2024

Berita Terkait

Jumat, 7 Februari 2025 - 22:34 WIB

Investor Pertimbangkan Sektor Keuangan & Energi Sebagai Motor Utama IHSG di Tengah Pasar yang Tidak Stabil

Rabu, 5 Februari 2025 - 09:31 WIB

PT Bukalapak Perkuat Posisi Bmoney Sebagai Pemimpin Bisnis dalam Industri Investasi Digital bagi Investor

Rabu, 5 Februari 2025 - 08:28 WIB

Pihak PT GoTo Gojek Tokopedia Beri Tanggapan Resmi Terkait Kabar akan Diakuisisi oleh Grab Holdings Ltd

Selasa, 4 Februari 2025 - 07:12 WIB

PT Indonesia Infrastructure Finance Raih AAA(idn) Versi Fitch Ratings, Biayai Infrastruktur hingga Rp42,5 Triliun

Selasa, 28 Januari 2025 - 14:44 WIB

Banyak Disalurkan ke Sektor Pertambangan dalam Program Hilirisasi, Kredit Korporasi BCA pada 2024

Berita Terbaru