PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Punya Fasilitas Kredit Rp4,65 Triliun, Analis: Punya Potensi Tambahan Likuiditas

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 21 Maret 2023 - 08:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GoTo catatkan simpanan tunai senilai Rp29 triliun. (Dok. Gotocompany.com)

GoTo catatkan simpanan tunai senilai Rp29 triliun. (Dok. Gotocompany.com)

INFOEMITEN.COM – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan simpanan tunai atau kas setara Rp29 triliun, yang dinilai cukup untuk meraih EBITDA Disesuaikan (Adjusted EBITDA) positif pada akhir 2023 serta mencapai kemandirian secara permodalan.

Research Analyst MNC Sekuritas Andrew Sebastian Susilo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa 21 Maret 2023, menyampaikan perkembangan kondisi perekonomian global saat ini berdampak pada meningkatnya perhatian terhadap kondisi operasional perusahaan, terutama terhadap di sektor teknologi.

”Akhir-akhir ini, peran likuiditas menjadi semakin penting. Era suku bunga tinggi yang dimulai tahun lalu telah meningkatkan risiko likuiditas bagi korporasi, terutama bagi perusahaan yang sangat bergantung pada pendanaan dari investor,” ujar Andrew.

Lanjut Andre, perseroan juga memiliki fasilitas kredit sebesar Rp4,65 triliun, yang mana sebesar Rp1,5 triliun dari total fasilitas kredit tersebut telah digunakan.

Konten artikel ini dikutip dari media online Ekonominews.com, salah satu portal berita terbaik di Indonesia.

Menurut dia, sejauh mana perseroan mampu mendanai operasional hingga mampu meraih keuntungan ketika likuiditas di pasar mengering menjadi salah satu kunci fundamental dan daya tarik bagi investor.

Dia melanjutkan GoTo telah mengimplementasikan penghematan, baik yang terkait maupun tidak terkait dengan biaya personil sebesar lebih dari Rp1,1 triliun atau setara dengan penghematan 14 persen hingga kuartal III-2022.

”Cash burn (bakar uang) bulanannya juga turun dari Rp1,6 triliun di kuartal pertama 2022 menjadi Rp1,3 triliun di kuartal ketiga 2022,” ujar Andrew.

Adapun, EBITDA disesuaikan GoTo meningkat dari minus 4,6 persen terhadap GTV pada kuartal-IV 2021 menjadi minus 2,3 persen dari GTV pada kuartal III-2022.

Andrew melanjutkan GoTo memiliki kelebihan potensi tambahan likuiditas dibandingkan dengan kompetitor, dikarenakan menjadi satu-satunya yang belum memanfaatkan potensi pendanaan melalui aksi korporasi berupa penerbitan efek di pasar modal.

”SEA adalah salah satu yang paling aktif dalam melakukan putaran pendanaan pasca IPO.”

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Sejak 2017 sampai 2021, Sea mendapatkan tambahan likuiditas hingga 16 miliar dolar AS dan inilah yang membuat Sea Group memiliki kantong paling tebal,” jelas Andrew.

Sementara itu, Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menyampaikan perseroan berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA disesuaikan yang positif pada kuartal akhir 2023.

Dia menegaskan bahwa GoTo memiliki arus kas operasional yang positif didorong oleh perkiraan pengurangan cash burn tahunan sebesar antara 60 persen hingg 65 persen pada tahun 2023.

”EBITDA Disesuaikan secara grup pada kuartal IV-2022 adalah sebesar minus Rp3,1 triliun atau minus 1,9 persen year on year (yoy) dari GTV. Membaik sebesar 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya.” ujar Jacky.***

Berita Terkait

25 Perusahaan Besar dengan Aset di atas Rp250 Miliar dalam Antrean IPO, Termasuk Perusahaan Kesehatan
PT Timah Tbk Buyback Semua MTN I 2022 Sebesar Rp391,25 Miliar untuk Kurangi Beban Bunga
KPK Mulai Sidik Kasus Dugaan Korupsi di Lingkungan Bank BJB, Soal Tersangka Jadi Kewenangan Penyidik
Investor Pertimbangkan Sektor Keuangan & Energi Sebagai Motor Utama IHSG di Tengah Pasar yang Tidak Stabil
Laba Bersih Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mencapai Rp55,8 Trilliun, Naik 1,31 Persen
PT Bukalapak Perkuat Posisi Bmoney Sebagai Pemimpin Bisnis dalam Industri Investasi Digital bagi Investor
Pihak PT GoTo Gojek Tokopedia Beri Tanggapan Resmi Terkait Kabar akan Diakuisisi oleh Grab Holdings Ltd
PT Indonesia Infrastructure Finance Raih AAA(idn) Versi Fitch Ratings, Biayai Infrastruktur hingga Rp42,5 Triliun

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 11:52 WIB

25 Perusahaan Besar dengan Aset di atas Rp250 Miliar dalam Antrean IPO, Termasuk Perusahaan Kesehatan

Sabtu, 8 Maret 2025 - 11:39 WIB

PT Timah Tbk Buyback Semua MTN I 2022 Sebesar Rp391,25 Miliar untuk Kurangi Beban Bunga

Kamis, 6 Maret 2025 - 07:43 WIB

KPK Mulai Sidik Kasus Dugaan Korupsi di Lingkungan Bank BJB, Soal Tersangka Jadi Kewenangan Penyidik

Jumat, 7 Februari 2025 - 22:34 WIB

Investor Pertimbangkan Sektor Keuangan & Energi Sebagai Motor Utama IHSG di Tengah Pasar yang Tidak Stabil

Rabu, 5 Februari 2025 - 15:53 WIB

Laba Bersih Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mencapai Rp55,8 Trilliun, Naik 1,31 Persen

Berita Terbaru