INFOEMITEN.COM – PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) sepanjang kuartal I-2024 meraup laba bersih Rp190,94 miliar.
Tumbuh 75 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp108,90 miliar.
Alhasil, laba per saham dasar menjadi Rp12,96 dari posisi sebelumnya Rp7,52.
Pendapatan bersih Rp1,70 triliun, naik 25 persen dari periode sama tahun lalu Rp1,35 triliun.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Instansi yangDinilai Kemenkeu Berprestasi di Bidang Pengelolaan Barang Milik Negara
Prabowo Subiato Sebut Kebutuhan Rumah yang Terjangkau Tak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera
Holding BUMN MIND ID Ungkap Alasan Minta Pembatasan Jumlah Smelter Melalui Moratorium Perizinan
Beban pokok pendapatan Rp1,03 triliun, bengkak dari posisi sama tahun lalu Rp846,35 miliar.
Laba kotor tercatat Rp668,84 miliar, menanjak 32 persen dari akhir Maret 2023 sebesar Rp506,24 miliar.
Beban usaha Rp337,69 miliar, bengkak dari Rp316,97 miliar. Penghasilan lain-lain Rp2,11 miliar, susut dari Rp8,32 miliar.
Dilansir dari Emitennews.com, laba usaha Rp333,26 miliar, melesat 68 persen dari posisi sama tahun lalu Rp197,59 miliar.
Baca Juga:
Biaya keuangan dan administrasi Rp38,44 miliar, bengkak dari Rp34,31 miliar.
Penghasilan keuangan Rp10,22 miliar, naik tipis dari Rp10,17 miliar.
Laba sebelum beban pajak penghasilan Rp305,04 miliar, menanjak dari posisi sama tahun lalu Rp173,45 miliar.
Beban pajak penghasilan Rp61,14 miliar, bengkak dari Rp36,60 miliar. Laba bersih periode berjalan Rp243,90 miliar, naik dari Rp136,84 miliar.
Baca Juga:
Dampak Kebijakan Proteksionis Presiden AS Terpilih Donald Trump Ditakutkan akan Lemahkan Kurs Rupiah
Cek Potensi Bahan Makan Bergizi Gratis, Prabowo Subianto Kunjungi Tambak Ikan Nila Salin di Karawang
Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional, Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasannya
Total ekuitas tercatat Rp5,54 triliun, mengalami lonjakan dari akhir 2023 sebesar Rp5,19 triliun.
Jumlah liabilitas Rp3,65 triliun, bengkak dari akhir tahun sebelumnya Rp3,60 triliun.
Total aset terkumpul Rp9,20 triliun, melesat dari akhir 2023 sebesar Rp8,80 triliun.
Dikutip dari laman resmi Rumah Sakit Hermina, Herminahospitals.com, RS Hermina mengawali kegiatannya dengan mendirikan “Rumah Sakit Bersalin (RSB) Hermina” yang terletak di Jl. Raya Jatinegara Barat no. 126, Jakarta Timur, pada tahun 1985.
Semula, Rumah Sakit ini bernama “Rumah Bersalin Djatinegara” dengan kapasitas 7 tempat tidur, yang didirikan atas prakarsa Ibu Hermina Sulaiman pada tahun 1967.
Pada tahun 1970, Ibu Hermina Sulaiman bekerja sama dengan Dr. Budiono Wibowo, seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Untuk mengembangkan fasilitas pelayanan menjadi 13 tempat tidur. Nama “Rumah Bersalin Djatinegara” pun berubah menjadi “Rumah Bersalin Hermina”.
Untuk pengembangan Rumah Bersalin ini, pada tahun 1983 dibentuklah “Yayasan Hermina”.
Yayasan ini kemudian mengajukan izin untuk mendirikan rumah sakit, sehingga pada tanggal 25 April 1985 berdirilah “Rumah Sakit Bersalin Hermina” secara resmi.
Perluasan lahan dan bangunan Rumah Sakit ini terus dilakukan sejak tahun 1991 hingga akhirnya berkembang menjadi “Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Djatinegara”.
Sampai dengan sekarang, Rumah Sakit Hermina telah memiliki 45 rumah sakit dengan kategori Rumah Sakit Umum (RSU) di 31 kota di Indonesia.
Delapan RSU telah berstatus Tipe B dan 37 RSU lainnya termasuk dalam Tipe C, seluruhnya dengan total 6.200 tempat tidur.
Saat ini, 1 Rumah sakit Hermina telah memiliki 1 akreditasi KARS dengan kategori International, Rumah Sakit Hermina telah memiliki akreditasi KARS dengan kategori Paripurna.***