INFOEMITEN.COM – PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), meraih pendapatan bersih Rp406,5 miliar pada kuartal I 2024 melalui sinergi pengelolaan pasar dan harga.
Pendapatan bersih tersebut meningkat enam persen dibandingkan kuartal I 2023 sebesar Rp383,2 miliar.
Pertumbuhan pendapatan bersih itu didorong oleh kenaikan volume penjualan semen yang mencapai tujuh persen atau 486.643 ton, dibandingkan periode sama tahun lalu.
Vice President of Corporate Secretary SMBR Hari Liandu menyampaikan hal itu di Palembang, Sumsel, Sabtu (4/5/2024).
Baca Juga:
“Pertumbuhan ini berkat sinergi pengelolaan pasar dan harga yang dilakukan bersama SIG selaku induk usaha, membantu SMBR mempertahankan profitabilitas.”
“Adapun pendapatan dari bisnis produk derivate, yaitu white clay mencatat hasil penjualan sebesar Rp3 miliar,” katanya.
Ia menyampaikan SMBR tetap optimistis dapat mencapai pertumbuhan kinerja perusahaan yang kokoh.
Sinergi dengan SIG sebagai perusahaan induk juga memberikan dorongan bagi perusahaan dalam mengelola pasar dan harga yang berkontribusi langsung pada peningkatan kinerja perusahaan.
Baca Juga:
PT PP (Persero) Tbk Catatkan Pendapatan Sebesar Rp14 Triliun dan Laba Bersih Sebesar Rp267,28 Miliar
Prabowo Subianto Sempat Sebut Kata-kata Yiqian Ge Pengyou Tai Shao, Yige Diren Tai Duo, Apa Artinya?
Dalam sinergi bersama SIG, SMBR turut berkontribusi untuk proyek strategis nasional dengan memasok semen.
Untuk pembangunan Tol Betung-Jambi bagian dari ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi.
“Pembangunan tol ini meningkatkan sektor perekonomian serta mempermudah akses dan konektivitas antarkedua provinsi.”
“Serta mempertahankan peran strategis SMBR dalam pembangunan infrastruktur nasional,” katanya.
Pihaknya pun optimistis mencapai target kinerja seiring dengan perkembangan pasar dan terus memperkuat sinergi dengan SIG.
Serta menjalin kemitraan strategis lainnya yang berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan, memastikan operasional yang efisien.
Memberikan nilai tambah, dan meningkatkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan.***