INFOEMITEN.COM – PT Timah Tbk pada kuartal I 2024 membukukan pendapatan sebesar Rp2,06 triliun.
Atau menurun 5,3 persen jika dibandingkan kuartal I tahun 2023 mencapai Rp2,17 triliun.
Perseroan juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp29,55 miliar pada kuartal I 2024.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk Fina Eliani menyampaikan hal itu dalam keterangannya, Rabu (1/5/2024).
Baca Juga:
Daftar Lengkap Instansi yangDinilai Kemenkeu Berprestasi di Bidang Pengelolaan Barang Milik Negara
Prabowo Subiato Sebut Kebutuhan Rumah yang Terjangkau Tak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera
Holding BUMN MIND ID Ungkap Alasan Minta Pembatasan Jumlah Smelter Melalui Moratorium Perizinan
“Di kuartal I tahun ini, perseroan membukukan laba usaha Rp69,7 miliar lebih tinggi dari kuartal I 2023 sebesar Rp21,3 miliar.”
“Dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp335 miliar atau 101 persen dari kuartal I 2023 sebesar Rp333 miliar,” kata Fina Eliani.
Ia menyatakan sampai dengan kuartal 1 2024, perseroan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja operasi dan produksi.
Di antaranya optimalisasi produksi tambang laut dan darat, optimalisasi peralatan tambang serta optimalisasi produksi dari sisa hasil pengolahan.
Baca Juga:
Selanjutnya, perseroan berupaya mencapai target produksi dengan melakukan beberapa inisiatif strategis.
Seperti peningkatan sumber daya dan cadangan secara organik/anorganik, optimalisasi penambangan dan pengolahan timah primer melalui peningkatan recovery.
Juga perbaikan tata kelola kemitraan penambangan, optimalisasi produksi melalui percepatan pembukaan lokasi baru serta efisiensi berkelanjutan di seluruh lini bisnis, katanya lagi.
“Kinerja perseroan pada kuartal I tahun ini menunjukkan hal yang positif,” imbuh Fina Eliani.
Baca Juga:
Dampak Kebijakan Proteksionis Presiden AS Terpilih Donald Trump Ditakutkan akan Lemahkan Kurs Rupiah
Cek Potensi Bahan Makan Bergizi Gratis, Prabowo Subianto Kunjungi Tambak Ikan Nila Salin di Karawang
Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional, Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasannya
Ia mengatakan harga jual rata-rata logam timah pada kuartal I tahun ini sebesar 1,9 persen dari 26.573 dolar Amerika Serikat (AS) per metrik ton di kuartal I 2023 menjadi 27.071 dolar AS per metrik ton di kuartal I 2024.
Dan penurunan harga pokok pendapatan sebesar 7,7 persen dari Rp1,91 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp1,76 triliun di kuartal I 2024.
Posisi nilai aset perseroan pada kuartal I 2024 sebesar Rp12,82 triliun.
Sementara posisi liabilitas sebesar Rp6,46 triliun, turun 2,35 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,61 triliun dikarenakan berkurangnya interest bearing debt dan beban akrual.
Posisi ekuitas sebesar Rp6,37 triliun, naik 2,01 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,24 triliun.
Indikator keuangan perseroan menunjukkan hasil yang baik, terlihat dari beberapa rasio keuangan penting.
Di antaranya Quick Ratio sebesar 23,2 persen, Current Ratio sebesar 143,5 persen, Debt to Asset Ratio sebesar 50,3 persen, dan Debt to Equity Ratio sebesar 101,4 persen.
“Saat ini, harga rata-rata timah CSP di LME sejak Maret 2024 meningkat 12 persen menjadi 29.084 dolar AS per ton dari harga rata-rata timah CSP di LME selama tahun 2023 sebesar 25.959 dolar AS per ton.”
“Serta proyeksi harga timah versi Bloomberg di kisaran 23.000 – 29.000 dolar AS per metrik ton,” katanya.***