Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Turun 12,7 Persen Secara Tahunan dari Periode Sebe umnya Rp62,27 T

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 25 Mei 2023 - 04:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon. (Dok. Aaji.or.id)

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon. (Dok. Aaji.or.id)

INFOEMITEN.COM – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pendapatan industri asuransi jiwa mencapai Rp54,36 triliun pada kuartal I-2023

Atau turun 12,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp62,27 triliun.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan tren penurunan pendapatan industri asuransi jiwa disebabkan oleh turunnya pendapatan premi.

Sementara pendapatan premi berkontribusi sebesar 83,9 persen terhadap total pendapatan industri asuransi jiwa.

“Bobot pendapatan premi sebesar 83,9 persen dari total pendapatan industri asuransi jiwa, sehingga ketika 83,9 persen itu kontribusinya turun.”

Baca artikel menarik lainnya di sini: Gibran Rakabuming Ungkap Secara Terbuka Soal Perannya dalam Pertemuan dengan Prabowo Subianto

“Otomatis pendapatannya juga turun,” kata Budi Tampubolon saat konferensi pers Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal I-2023 di Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023.

Total pendapatan premi tercatat sebesar Rp45,6 triliun pada kuartal I-2023, turun 6,9 persen dibandingkan periode tahun lalu yang tercatat sebesar Rp48,99 triliun.

Meski begitu, sambung Budi Tampubolon, pendapatan premi secara weighted mengalami pertumbuhan 2 persen yoy, dari Rp27,55 triliun pada kuartal I-2022 menjadi Rp28,1 triliun pada kuartal I-2023.

Budi Tampubolon menanggapi tren penurunan premi dengan optimistis. Ia berpendapat tertekannya premi mengindikasikan target pasar industri asuransi jiwa makin meluas.

“Produk yang dipasarkan belakangan ini juga sudah diminati oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah.”

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Artinya, mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan perlindungan dengan premi yang lebih kecil.”

“Itu adalah hal yang positif dan menjadi peluang bagi kami untuk membuat produk yang lebih luas lagi untuk masyarakat,” jelas Budi Tampubolon.

AAJI mencatat proporsi produk asuransi jiwa tradisional sedikit lebih rendah dibandingkan dengan produk asuransi yang dikaitkan dengan asuransi (PAYDI) atau unit link, yakni sebesar 49,6 persen.

Sementara dari segi pendapatan, produk asuransi jiwa tradisional mengalami pertumbuhan sebesar 13,5 persen yoy menjadi Rp22,62 triliun dari sebelumnya Rp19,92 triliun.

Sedangkan produk unit link terkontraksi sebesar 20,9 persen yoy, dari Rp29,07 triliun pada kuartal I-2022 menjadi Rp22,98 triliun pada kuartal I-2023.

Adapun dari segi tipe pembayaran, 57,4 persen total pendapatan premi berasal dari premi reguler dan 42,6 persen sisanya berasal dari premi tunggal.

Premi reguler tumbuh sebesar 4 persen menjadi Rp26,16 triliun dari Rp25,16 triliun. Sementara premi tunggal turun 18,4 persen menjadi Rp19,45 triliun dari Rp23,83 triliun.***

Berita Terkait

Tingkatkan Upaya Dekarbonisasi, PT Bursa Efek Indonesia Selenggarakan IDX Net Zero Incubator
Airlangga Hartarto Ungkap 3 Mesin Utama untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Salah Satunya Mesin Ekonomi Baru
Kami Mengucapkan Selamat Bertugas Sukses Selalu untuk Wakil Menteri Keuangan RI Thomas Djiwandono
Sejumlah Investor Asing dari Korea Selatan, Hong Kong dan Jepang Akuisisi 4 Perusahaan Pembiayaan
Airlangga Hartarto Merespons Wacana Prabowo – Gibran akan Tingkatkan Rasio Utang hingga 50 Persen PDB
Beri Sinyal Relaksasi Pembekuan Anggaran Rp50,14 Triliun, Ini Syarat yang Diajukan Menkeu Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani Ajukan Syarat Khusus Terkait Sinyal Relaksasi Pembekuan Anggaran Rp50,14 Triliun
Menkeu Sri Mulyani Sebut Ekonomi Resiliensi dan Optimis Tumbuh di Atas 5 Persen di Semester I – 2024
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 27 Juli 2024 - 11:24 WIB

Tingkatkan Upaya Dekarbonisasi, PT Bursa Efek Indonesia Selenggarakan IDX Net Zero Incubator

Rabu, 24 Juli 2024 - 07:54 WIB

Airlangga Hartarto Ungkap 3 Mesin Utama untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Salah Satunya Mesin Ekonomi Baru

Sabtu, 20 Juli 2024 - 09:23 WIB

Kami Mengucapkan Selamat Bertugas Sukses Selalu untuk Wakil Menteri Keuangan RI Thomas Djiwandono

Selasa, 16 Juli 2024 - 11:24 WIB

Sejumlah Investor Asing dari Korea Selatan, Hong Kong dan Jepang Akuisisi 4 Perusahaan Pembiayaan

Kamis, 11 Juli 2024 - 18:02 WIB

Airlangga Hartarto Merespons Wacana Prabowo – Gibran akan Tingkatkan Rasio Utang hingga 50 Persen PDB

Rabu, 10 Juli 2024 - 15:00 WIB

Beri Sinyal Relaksasi Pembekuan Anggaran Rp50,14 Triliun, Ini Syarat yang Diajukan Menkeu Sri Mulyani

Rabu, 10 Juli 2024 - 14:50 WIB

Menkeu Sri Mulyani Ajukan Syarat Khusus Terkait Sinyal Relaksasi Pembekuan Anggaran Rp50,14 Triliun

Selasa, 9 Juli 2024 - 13:55 WIB

Menkeu Sri Mulyani Sebut Ekonomi Resiliensi dan Optimis Tumbuh di Atas 5 Persen di Semester I – 2024

Berita Terbaru