Salah Satunya Ciptakan Mata Pencaharian, World Bank Ungkap 3 Cara Promosikan Ketahanan Ekonomi

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 10 Mei 2023 - 04:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

World Bank beri tiga cara untuk promosikan ketahanan ekonomi di RI. (Dok. Worldbank.org)

World Bank beri tiga cara untuk promosikan ketahanan ekonomi di RI. (Dok. Worldbank.org)

INFOEMITEN.COM – Country Director World Bank(Bank Dunia) Indonesia Satu Kahkonen menyoroti tiga jalur pelengkap (complementary pathways) untuk mempromosikan ketahanan ekonomi di Indonesia ke depan.

Jalur pertama adalah penciptaan mata pencaharian yang berkelanjutan.

“Cara paling berkelanjutan untuk keluar dari kemiskinan adalah bekerja. Namun di Indonesia, pekerjaan seringkali tidak cukup untuk keluar dari kemiskinan.”

Baca artikel menarik lainnya di sini: Menperin Agus Gumiwang Tanggapi Kritik Anies Baswedan Soal Subsidi Kendaraan Listrik

“Petani menderita karena produktivitas rendah, sehingga membatasi pendapatan mereka,” ujarnya dalam acara peluncuran Laporan “Pathways Towards Economic Security: Indonesia Poverty Assesment oleh World Bank (Bank Dunia) di The Energy Building, Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa 9 Mei 2023.

Dia mengatakan pekerja non-pertanian di daerah pedesaan maupun perkotaan sering terlibat dalam sektor jasa bernilai tambah rendah. Meskipun mereka bekerja keras, lanjut dia, sering kali bayarannya tidak cukup untuk keluar dari kemiskinan.

Karena itu, jebakan produktivitas rendah ini perlu diatasi dengan berbagai kebijakan pelengkap dan memberdayakan sektor swasta, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja lebih produktif.

Jalur kedua untuk mempromosikan ketahanan ekonomi adalah melindungi rumah tangga dari guncangan ekonomi, kesehatan, dan iklim.

“Pandemi COVID-19 adalah contoh kejutan besar, itu bisa mendorong banyak rumah tangga ke dalam kemiskinan.”

“Namun, berkat peningkatan program pemerintah yang cepat, dampak terhadap kemiskinan berkurang,” kata Satu.

Kendati telah ada dari program pemerintah, Indonesia dikatakan rentan khususnya terhadap bencana terkait iklim.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Menimbang hal tersebut, memperkuat sistem perlindungan sosial Indonesia dan meningkatkan inklusi keuangan dinilai sangat penting guna meningkatkan ketahanan ekonomi.

Adapun jalur ketiga menuju keamanan ekonomi adalah pembiayaan investasi pro kaum miskin.

Upaya tersebut dilakukan dengan investasi dan sumber daya guna mempromosikan mata pencaharian berkelanjutan, serta melindungi rumah tangga dari guncangan.

Bank Dunia menyarankan Indonesia lebih memperkuat peningkatan pendapatan masyarakat dengan meningkatkan rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di atas 11 persen.

“Meskipun reformasi pajak baru-baru ini, tetap di bawah 11 persen. Artinya, terdapat ruang bagi Indonesia untuk lebih memperkuat upaya peningkatan pendapatannya, misalnya melalui penilaian ulang atas berbagai pembebasan pajak, dan ini bisa dilengkapi dengan perampingan belanja, termasuk berbagai subsidi” ucap dia.

Ketiga jalur pelengkap itu ini paling baik diinformasikan oleh bukti mengingat Indonesia memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam mengimplementasikan dan menyediakan survei-survei utama, sehingga lebih banyak analis dapat memanfaatkan sumber data guna menginformasikan kebijakan ke depan.

“Ketahanan ekonomi dapat menjadi kenyataan di Indonesia, tapi itu akan membutuhkan upaya bersama.”

“Kepemimpinan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan sejauh ini sangat mengesankan dan menginspirasi.”

“Bank Dunia siap mendukung pemerintah dalam upaya ini,” ungkap Country Director World Bank Indonesia.***

Berita Terkait

Airlangga Hartarto Ungkap 3 Mesin Utama untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Salah Satunya Mesin Ekonomi Baru
Kami Mengucapkan Selamat Bertugas Sukses Selalu untuk Wakil Menteri Keuangan RI Thomas Djiwandono
Sejumlah Investor Asing dari Korea Selatan, Hong Kong dan Jepang Akuisisi 4 Perusahaan Pembiayaan
Airlangga Hartarto Merespons Wacana Prabowo – Gibran akan Tingkatkan Rasio Utang hingga 50 Persen PDB
Beri Sinyal Relaksasi Pembekuan Anggaran Rp50,14 Triliun, Ini Syarat yang Diajukan Menkeu Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani Ajukan Syarat Khusus Terkait Sinyal Relaksasi Pembekuan Anggaran Rp50,14 Triliun
Menkeu Sri Mulyani Sebut Ekonomi Resiliensi dan Optimis Tumbuh di Atas 5 Persen di Semester I – 2024
Pelaku Usaha Jasa Keuangan Bahas Peningkatan Kompetensi dan Perlindungan Konsumen di Surabaya
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 24 Juli 2024 - 07:54 WIB

Airlangga Hartarto Ungkap 3 Mesin Utama untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Salah Satunya Mesin Ekonomi Baru

Sabtu, 20 Juli 2024 - 09:23 WIB

Kami Mengucapkan Selamat Bertugas Sukses Selalu untuk Wakil Menteri Keuangan RI Thomas Djiwandono

Selasa, 16 Juli 2024 - 11:24 WIB

Sejumlah Investor Asing dari Korea Selatan, Hong Kong dan Jepang Akuisisi 4 Perusahaan Pembiayaan

Kamis, 11 Juli 2024 - 18:02 WIB

Airlangga Hartarto Merespons Wacana Prabowo – Gibran akan Tingkatkan Rasio Utang hingga 50 Persen PDB

Rabu, 10 Juli 2024 - 15:00 WIB

Beri Sinyal Relaksasi Pembekuan Anggaran Rp50,14 Triliun, Ini Syarat yang Diajukan Menkeu Sri Mulyani

Rabu, 10 Juli 2024 - 14:50 WIB

Menkeu Sri Mulyani Ajukan Syarat Khusus Terkait Sinyal Relaksasi Pembekuan Anggaran Rp50,14 Triliun

Selasa, 9 Juli 2024 - 13:55 WIB

Menkeu Sri Mulyani Sebut Ekonomi Resiliensi dan Optimis Tumbuh di Atas 5 Persen di Semester I – 2024

Selasa, 9 Juli 2024 - 08:37 WIB

Pelaku Usaha Jasa Keuangan Bahas Peningkatan Kompetensi dan Perlindungan Konsumen di Surabaya

Berita Terbaru