INFOEMITEN.COM – Hubungan orang yang pemarah dengan kesehatan mental dapat sangat signifikan.
Berikut adalah beberapa dampak yang dapat terjadi:
1. Stres kronis
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Melalui PROPAMI Care, Pasar Modal Indonesia Salurkan Bantuan untuk Anak Panti
RUPST BSI Tunjuk Anggoro Eko Cahyo Sebagai Dirut Baru dan Bagikan Dividen Lebih dari Rp1 Triliun

SCROLL TO RESUME CONTENT
Orang yang pemarah cenderung mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka mungkin merasa tegang, khawatir, dan frustrasi dengan mudah.
Stres kronis dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental secara keseluruhan, memicu gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan tidur.
Baca Juga:
Tiga Sektor Ini Jadi Primadona Investor Menurut Survei Terbaru CSA Index
Jasa Siaran Pers Persriliscom Melayani Publikasi ke Lebih dari 150 Media Online Berbagai Segmentasi
2. Konflik interpersonal
Kemarahannya dapat menyebabkan konflik yang sering dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga, teman, dan rekan kerja.
Konflik ini dapat menyebabkan perasaan kesepian, isolasi sosial, dan penurunan kualitas hubungan.
Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental, meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
Baca Juga:
Catat Laba Bersih 3,8 Juta Dolar AS, Perusahaan Jasa Pertambangan Batu Bara PT Samindo Resources Tbk
Baca artikel menarik lainnya, di sini: 7 Artikel Menarik Seputar Emosi Marah, dari Faktor-faktor Penyebabnya hingga Cara Hadapi Orang Pemarah
3. Kehilangan dukungan sosial
Orang yang pemarah cenderung menolak atau kehilangan dukungan sosial karena perilaku mereka yang agresif atau tidak terkendali.
Ini dapat menyebabkan perasaan kesepian, isolasi, dan meningkatkan risiko masalah kesehatan mental.
4. Depresi
Kemarahan yang kronis dapat menjadi salah satu faktor risiko untuk depresi.
Orang yang sering marah mungkin merasa terjebak dalam siklus negatif emosi, merasa tidak berdaya, dan kehilangan minat pada hal-hal yang mereka nikmati sebelumnya.
5. Kecemasan
Orang yang pemarah cenderung mengalami kecemasan yang lebih tinggi. Mereka mungkin merasa cemas, gelisah, dan waspada secara berlebihan.
Kecemasan yang konstan dapat mengganggu fungsi sehari-hari dan mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan.
6. Gangguan tidur
Kemarahan yang tidak terkendali dapat menyebabkan gangguan tidur, seperti sulit tidur, terbangun secara teratur di malam hari, atau merasa tidak segar setelah tidur.
Gangguan tidur yang persisten dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan.
7. Penurunan kualitas hidup
Selain dampak kesehatan mental yang disebutkan di atas, kemarahan yang kronis juga dapat mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan.
Orang yang pemarah mungkin merasa tidak bahagia, tidak puas, dan sulit menikmati momen-momen positif dalam hidup.
Penting untuk mengenali dan mengatasi masalah kemarahan ini.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kesulitan dalam mengendalikan kemarahan atau mengelola stres.
Penting untuk mencari bantuan profesional, seperti konselor atau psikolog, untuk mendapatkan dukungan yang tepat.***