INFOEMITEN.COM – Hubungan orang yang pemarah dengan kesehatan mental dapat sangat signifikan.
Berikut adalah beberapa dampak yang dapat terjadi:
1. Stres kronis
Orang yang pemarah cenderung mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:
Dukung Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Efisien, Peran Swasta yang Lebih Besar di Proyek infrastruktur
Mereka mungkin merasa tegang, khawatir, dan frustrasi dengan mudah.
Stres kronis dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental secara keseluruhan, memicu gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan tidur.
2. Konflik interpersonal
Kemarahannya dapat menyebabkan konflik yang sering dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga, teman, dan rekan kerja.
Baca Juga:
PT Bank Raya Indonesia Tbk Realisasikan Buyback Saham 22.817.600 Lembar hingga 31 Desember 2024
Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi, Presiden Prabowo Subianto: Kita Menuju Swasembada Energi
BTN Akuisisi Bank Victoria, Ini Alasannya Menurut Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu
Konflik ini dapat menyebabkan perasaan kesepian, isolasi sosial, dan penurunan kualitas hubungan.
Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental, meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: 7 Artikel Menarik Seputar Emosi Marah, dari Faktor-faktor Penyebabnya hingga Cara Hadapi Orang Pemarah
3. Kehilangan dukungan sosial
Baca Juga:
Vonis Bebas PN Pontianak dalam Kasus Penambangan Ilegal oleh Warga Tiongkok, Kejagung Beri Tanggapan
Orang yang pemarah cenderung menolak atau kehilangan dukungan sosial karena perilaku mereka yang agresif atau tidak terkendali.
Ini dapat menyebabkan perasaan kesepian, isolasi, dan meningkatkan risiko masalah kesehatan mental.
4. Depresi
Kemarahan yang kronis dapat menjadi salah satu faktor risiko untuk depresi.
Orang yang sering marah mungkin merasa terjebak dalam siklus negatif emosi, merasa tidak berdaya, dan kehilangan minat pada hal-hal yang mereka nikmati sebelumnya.
5. Kecemasan
Orang yang pemarah cenderung mengalami kecemasan yang lebih tinggi. Mereka mungkin merasa cemas, gelisah, dan waspada secara berlebihan.
Kecemasan yang konstan dapat mengganggu fungsi sehari-hari dan mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan.
6. Gangguan tidur
Kemarahan yang tidak terkendali dapat menyebabkan gangguan tidur, seperti sulit tidur, terbangun secara teratur di malam hari, atau merasa tidak segar setelah tidur.
Gangguan tidur yang persisten dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan.
7. Penurunan kualitas hidup
Selain dampak kesehatan mental yang disebutkan di atas, kemarahan yang kronis juga dapat mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan.
Orang yang pemarah mungkin merasa tidak bahagia, tidak puas, dan sulit menikmati momen-momen positif dalam hidup.
Penting untuk mengenali dan mengatasi masalah kemarahan ini.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kesulitan dalam mengendalikan kemarahan atau mengelola stres.
Penting untuk mencari bantuan profesional, seperti konselor atau psikolog, untuk mendapatkan dukungan yang tepat.***